iaminkuwait.com, JAKARTA — Jepang menjadi negara kedua setelah Amerika Serikat (AS) yang mengirimkan astronot ke bulan. Ini merupakan bagian dari aktivitas eksplorasi bulan Artemis berdasarkan perjanjian kedua negara yang diumumkan pada 10 April.
Pada sebuah acara di Washington, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi (MEXT) di Jepang (MEXT) Masahito Moriyama.
NASA akan mengirim penjelajah ke bulan. Menurut badan tersebut, peluncuran rover tersebut harus dilakukan sebelum misi Artemis 7, yang direncanakan paling lambat pada tahun 2031.
NASA juga akan menyediakan dua kursi pada misi Artemis bulan depan kepada astronot dari badan antariksa Jepang JAXA, badan pertama selain NASA yang memenangkan kursi dalam misi pendaratan tersebut.
Menurut Hiroshi Yamakawa, presiden JAXA, dalam sebuah pernyataan, Jepang dan Amerika Serikat akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keseluruhan teknologi Artemis melalui kerja sama dengan mitra asuransi internasional dan industri untuk menjelajahi dunia bulan dan sekitarnya.
“JAXA siap membantu MEXT dan membawa kemajuan ini dengan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mewujudkan kehadiran manusia secara permanen di bulan,” kata Yamakawa, dilansir SpaceNews, Jumat (12/4/2024).
Penjelajah Jepang akan mendukung misi jarak jauh dari Artemis Lunar Terrain Vehicle, yang sedang dikembangkan oleh tiga perusahaan Amerika untuk NASA dalam kontrak yang diumumkan pada 3 April. Rover ini dirancang untuk menampung dua astronot hingga 30 hari, dengan umur 10 tahun.
“Amerika tidak akan pergi ke bulan sendirian. Dengan penjelajah baru ini, kami akan mengumumkan penemuan-penemuan baru di luar angkasa yang akan bermanfaat bagi umat manusia dan menginspirasi Generasi Artemis,” kata Bill Nelson, Administrator NASA.
Pernyataan tersebut tidak…