Jumlah Pecandu Judi Online Meningkat pada 2024, Dokter: Awalnya Hanya Iseng Saja

iaminkuwait.com, Jakarta – Jumlah kasus kecanduan judi online di Indonesia akan terus meningkat pada tahun 2024. Kepala Bagian Psikiatri RSCM Jakarta, dr Kristiana Siste, mengatakan jumlah pasien yang mengidap perjudian online kecanduan akan terus meningkat. Jumlah orang yang menerima pengobatan di klinik pengobatan narkoba telah meningkat secara dramatis, dua kali lipat pada tahun 2023.

Dr Christiana mencatat, hampir 100 pasien kecanduan judi online dirawat di RSCM. Sementara jumlah pasien rawat jalan bisa mencapai 200 orang, ujarnya.

“Jumlah pasien yang berobat ke RSCM akan meningkat sekitar dua kali lipat dibandingkan tahun 2023. Artinya, terjadi peningkatan kasus tersebut,” kata dr. Christiana saat diskusi media, Jumat (26 Juli 2024), dan kesadaran mencari layanan meningkat. “

Christiana menjelaskan, rata-rata usia pasien kecanduan judi internet yang berobat ke klinik kecanduan RSCM adalah 29 tahun dan berasal dari semua kalangan ekonomi. Sedangkan referensi penelitian yang dilakukan Christiana pada tahun 2021 menemukan bahwa sebagian besar orang yang mengalami kecanduan judi online berusia antara 18-25 tahun.

Banyak pasien yang memulainya hanya untuk bersenang-senang, menginginkan uang segera, atau benar-benar kekurangan uang. Namun, mereka akhirnya kecanduan judi online dan mengalami masalah keuangan karena perjudian online, kata Christiana.

Terkait penatalaksanaan terapeutik pecandu judi internet, Christiana menjelaskan, pasien mendapat dua jenis pengobatan, yakni psikoterapi dan pengobatan. Psikoterapi jenis ini mencakup terapi perilaku kognitif yang ditujukan untuk mengubah perilaku impulsif, terapi untuk mengubah pola pikir yang salah, dan keinginan untuk segera mendapatkan uang.

Menurut Christiana, pengobatan ini berlangsung minimal 3 bulan. Selanjutnya akan dievaluasi dan dilanjutkan hingga enam bulan ke depan. Setelah itu, pasien dipantau hingga 12 bulan. Ia mengatakan pemantauan itu penting dan pasien masih bisa kambuh.

“Kalaupun keinginan berjudi itu diikuti dalam penelitian, alirannya tidak kunjung hilang setelah 5 tahun berjudi. Jadi masih ada angka kekambuhannya. Jadi 3 bulan, penilaian terus menerus, 6 bulan lagi pengobatan, dan berikutnya Pengawasan 12 bulan,” kata dr Christiana yang juga konsultan psikiater kecanduan di RSCM.

Kecanduan judi online adalah masalah umum, katanya. Pasalnya, jika seseorang kecanduan judi online, biasanya tujuh orang terdekatnya akan terkena dampaknya. Dampaknya tidak hanya bersifat moneter, namun juga kesehatan, sosial, hukum, dan budaya.

“Oleh karena itu, penanganan pecandu judi online secara komprehensif harus didukung oleh pemerintah, karena pendekatan ini dapat menjadi cara yang efektif untuk mengatasi kecanduan judi online,” kata Christiana.

2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *