iaminkuwait.com, JAKARTA — Kepala Biro Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) Febrio Kakaribu menjawab pertanyaan soal pertumbuhan ekonomi yang hanya tumbuh 5,05 persen pada kuartal II-2024. Febrio memperkirakan pertumbuhan ekonomi tetap sesuai target sebesar 5,1-5,2 persen pada tahun 2024 di tengah resesi global.
“Stasiun perekonomian kita selama ini mencapai 5,1-5,2 persen, tentunya jika dibandingkan dengan situasi yang kita hadapi saat ini, dan dibandingkan dengan banyak negara yang pertumbuhannya sulit. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa,” kata Febrio, Selasa. (6/8/2024) kepada wartawan di gedung Kementerian Keuangan.
Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi triwulan II tahun 2024 mengalami penurunan sebesar 5,11 persen dibandingkan triwulan I tahun 2024, namun tidak melebihi ekspektasi tahun 2024.
“Kalau kita bisa menjaganya dengan baik, pasti akan menjadi modal bagi kita untuk terus (tumbuh) kedepannya. Saat ini total kita sekitar 5,1%, sesuai dengan ekspektasi kita, dan kita akan tetap optimis di tahun 2018. . Musim ketiga,” jelasnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II tahun 2024 (disetahunkan) sebesar 5,05 persen. Produk domestik bruto (PDB) mencapai Rp5.536,5 triliun pada harga tahunan, dan PDB mencapai $3.231 triliun pada harga nominal.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat sebesar 5,05 persen pada triwulan II tahun 2024 dibandingkan triwulan II tahun 2023 tahun sebelumnya,” kata Deputi Direktur Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edi Mahmud dalam konferensi pers di Jakarta. . , Senin (5/8/2024).
Konsumsi rumah tangga akan terus menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2024, kata BPS. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan dalam negeri masih kuat.
“Komponen konsumsi rumah tangga meningkat kuat sebesar 4,93 persen menjadi 54,53 persen. Hal ini menandakan permintaan dalam negeri dan daya beli masyarakat masih cukup kuat,” kata Edi.