Republik Jakarta — Kopi merupakan salah satu minuman yang semakin populer di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Minum kopi sudah menjadi gaya hidup. Toko-toko dan kedai kopi juga bermunculan silih berganti. Kopi juga dijual dengan harga murah dari sepeda dan gerobak di pinggir jalan.
Penggemar menyebut kopi emosional. Kafein dalam kopi menstimulasi tubuh dan otak Anda saat Anda merasa malas.
Namun, seperti apa pun yang masuk ke dalam tubuh manusia, kopi bisa menimbulkan efek negatif jika dikonsumsi berlebihan. Masalahnya adalah tinggi badan manusia tidak pernah sama. Bab berikutnya akan mencoba menjawab pertanyaan itu.
Kafein merupakan bahan aktif dalam minuman favorit dunia dan memiliki efek yang kuat bagi manusia. Apa yang terjadi jika Anda minum terlalu banyak?
Baru-baru ini, merek limun yang dijual di Amerika Serikat dihentikan produksinya menyusul dugaan bahwa limun tersebut mengandung kafein dalam jumlah tinggi, meskipun dilaporkan adanya asupan kafein harian orang dewasa. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang berapa banyak kafein yang dianggap terlalu banyak, dan apakah penting dari mana Anda mendapatkan kafein?
Banyak penelitian menunjukkan bahwa beberapa minuman berkafein memiliki manfaat kesehatan, namun masih ada ketidakpastian mengenai cara mengonsumsinya.
Tubuh kita memiliki banyak fungsi penting yang selalu bekerja, antara lain detak jantung, aliran darah, dan siklus tidur-bangun. Banyak dari fungsi ini dipengaruhi oleh adenosin, bahan kimia yang terjadi secara alami di dalam tubuh. Hal itulah yang membuat Anda lelah di penghujung hari.
“Adenosin adalah salah satu zat yang diproduksi secara alami di dalam tubuh untuk merangsang relaksasi berbagai organ saat stres dan mengurangi kebutuhan energi,” kata seorang peneliti di Bagian Pengenalan Molekuler Institut tersebut, Kenneth Jacobson. Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal, dikutip dari BBC, Sabtu (6 Agustus 2024).
Saat Anda minum kopi, kafein menghalangi kerja adenosin. Ini menjawab pertanyaan mengapa kafein meningkatkan kewaspadaan dan kewaspadaan kita.
Kafein dapat meningkatkan kadar neurotransmiter lain seperti dopamin dan adrenalin, sehingga membuat tubuh lebih terstimulasi, kata Damien Bailey, profesor fisiologi di University of South Wales di Inggris.
“Otak itu seperti otot yang besar,” kata Bailey. “Otak mempunyai banyak hal yang harus dilakukan, dan dibutuhkan dopamin, adrenalin, dan kafein untuk menstimulasinya.”
Efek kafein
Ada semakin banyak bukti tentang efek positif kafein terhadap kesehatan. Tinjauan tahun 2017 terhadap lebih dari 200 meta-analisis menemukan bahwa minum tiga hingga empat cangkir kopi sehari dikaitkan dengan lebih banyak manfaat kesehatan daripada bahayanya.
Menurut penelitian…