Kemenaker Jalin Koordinasi dengan Kurator Mengenai Kendala Operasional Sritex

iaminkuwait.com, JAKARTA – Wakil Menteri Hak Asasi Manusia Immanuel Ebenezer mengatakan pihaknya akan berbicara dengan wali yang menangani kasus pailit PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex). Hal ini merupakan kemampuan pemerintah dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang timbul dari upaya perusahaan.

“Kami juga akan berusaha semaksimal mungkin bekerja sama dengan wali karena ini untuk negara, untuk rakyat, artinya tidak melakukan intervensi. Jika mereka tidak berani menghadapi kematian ribuan pekerja yang bergantung pada Sritex, mereka berani melanggar perintah Presiden Prabowo karena ini perintah ilegal,” kata Immanuel dalam konferensi pers bersama Komisi Presiden PT Sritex Iwan Setiawan Lukminto di Kantor Sekretaris Rakyat. Indonesia, Jakarta Selatan, Rabu (13/11/2024).

Immanuel mengatakan, pihaknya akan terus bekerja keras untuk mencegah Sritex merumahkan ribuan pekerjanya. Ia mengatakan, kerja sama dengan departemen yakni Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan, dan Kementerian BUMN terus dilakukan.

Koordinasi di luar instansi/unit juga ditangani oleh Kementerian Sumber Daya Manusia. Termasuk pihak Wali, saat ini perlu diambil keputusan karena adanya permasalahan ketersediaan bahan baku yang akan berdampak pada operasional Sritex.

Saat itu, Presiden Komisi PT Sritex Iwan Setiawan Lukminto menjelaskan pihaknya telah melakukan PHK terhadap 2.500 pekerja karena kekurangan bahan baku akibat proses operasional yang panjang.

“Jumlah pekerja yang diberhentikan akan terus bertambah jika tidak ada keputusan dari wali dan hakim pemeriksa mengenai perjanjian pengelolaan usaha,” ujarnya.

Waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan ini adalah tiga minggu ke depan. Dan jika masalah ini teratasi, perusahaan benih besar akan baik-baik saja, dan lapangan kerja akan kembali pulih, yang berarti ribuan pekerja yang di-PHK akan kembali ke pabrik.

“Tentunya hakim tata usaha dan walinya kita harapkan bisa mendukung keberlangsungan usaha, ini penting sekali. Kalau usaha tetap jalan, (bahan baku) akan datang,” jelasnya.

Meski demikian, sejauh ini Iwan mengungkapkan visi dan tujuan berbeda kepada wali tersebut. Ia mengaku belum bisa memastikan bagaimana keputusan Wali Amanat tersebut nantinya.

“Itulah pertanyaannya (kapan wali akan memutuskan). “Dia (kiper) bukan seorang profesional, saya lihat dia masih muda, jadi dia punya kualitas yang kita lihat kurang,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *