Kementerian Kesehatan Palestina Konfirmasi Kasus Pertama Polio di Gaza Setelah 25 Tahun

iaminkuwait.com, JAKARTA – Seorang ibu bernama Ghada al-Ghandour di Gaza khawatir putranya yang berusia satu bulan, Mohammed, tertular polio. Kekhawatiran ini muncul setelah Kementerian Kesehatan Palestina mengkonfirmasi kasus polio pertama di Jalur Gaza pada Jumat lalu, mengakhiri sejarah 25 tahun polio di wilayah tersebut.

Hanya tiga hari setelah kelahirannya, Mohammed mulai mengalami ruam di kulitnya. “Ada ruam kulit seperti terbakar,” kata al-Ghandour, dilansir Reuters, Selasa (20/8/2024).

Dokter yang merawat Mohammed mengatakan tidak ada krim untuk mengatasi ruam tersebut. Al-Ghandour kemudian membawa anaknya ke Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah, Gaza tengah, untuk diagnosis dan pengobatan.

Tindakan Mohammed yang terburu-buru telah menimbulkan kekhawatiran bahwa gejala dan penyakit lain dapat muncul, terutama ketika persediaan media dan kebersihan habis setelah lebih dari 10 bulan konflik di Gaza. Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa kasus polio pertama terdeteksi pada seorang anak berusia 10 bulan yang tidak divaksinasi di kota Deir al-Balah. Begitu pula Muhammad yang tidak menerima vaksin polio.

“Bayi saya tidak mendapatkan vaksinasi pertamanya pada bulan pertama,” kata Al-Ghandour.

Hamid Jafari, pakar polio di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan pada 7 Agustus bahwa virus tersebut telah beredar sejak September. Disebarkan terutama melalui jalur fekal-oral, polio adalah virus yang sangat menular yang dapat menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan. Anak-anak di bawah usia 5 tahun, terutama bayi di bawah usia 2 tahun, mempunyai risiko terbesar terkena penyakit virus ini karena vaksinasi normal telah terganggu oleh perang.

“Jika penjajah (tentara Israel) terus menutup perbatasan dan menghalangi akses terhadap vaksin, hal ini akan menimbulkan bencana kesehatan,” kata Khalil al-Dakran, juru bicara Rumah Sakit Martir Al Aqsa.

Menanggapi situasi ini, Israel mengumumkan pada hari Minggu bahwa mereka akan memfasilitasi pengiriman vaksin polio kepada sekitar satu juta anak di Gaza. Menurut pernyataan dari COGAT, Badan Pertahanan Israel yang mengoordinasikan urusan sipil dengan Palestina, lebih dari 43.000 botol vaksin diperkirakan akan tiba di Israel dan dikirim ke Gaza dalam beberapa minggu mendatang. Jumlah tersebut cukup untuk memberikan dua dosis kepada lebih dari satu juta anak.

Namun Al Dakran mengingatkan kampanye vaksinasi tidak bisa dilakukan tanpa jeda operasi militer. “Kebangkitan polio menimbulkan ancaman baru bagi anak-anak di Jalur Gaza dan negara-negara tetangga,” kata WHO dalam pernyataannya pada 16 Agustus.

Menurut Biro Statistik Palestina, hampir setengah dari 2,3 juta orang yang tinggal di Gaza berusia di bawah 18 tahun, dan sekitar 15 persen di antaranya adalah anak-anak di bawah usia 5 tahun. Seiring dengan meningkatnya kembali penyakit polio dan ancaman penyakit lainnya, warga Palestina menghadapi krisis kemanusiaan akibat kekurangan makanan, bahan bakar dan air, yang menyebabkan penderitaan sehari-hari.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *