Kenali Gejala Cacar Monyet: Demam Hingga Nyeri Otot

iaminkuwait.com, KAPUAS HULU – Kasus cacar monyet atau cacar monyet (Mpox) belakangan ini menjadi sorotan. Menurut Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Provinsi Kalimantan Barat, gejala cacar monyet berkisar antara demam hingga nyeri otot.

“Tidak ada kasus cacar monyet di Kapuas Hulu, namun masyarakat perlu mengetahui gejala dan cara pencegahannya,” kata Putusibau, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kapuas Hulu di Castono, Kapuas Hulu, Senin. (26 Agustus 2024).

Kastono mengatakan, gejala cacar monyet menyebabkan lemas, menggigil, dan sakit kepala, serta demam dan nyeri otot.

Gejala ini muncul 5 hingga 21 hari setelah penderita terinfeksi virus cacar monyet.

Gejala lainnya berupa pembengkakan kelenjar getah bening yang ditandai dengan adanya benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan. “Gejala awal bisa berlangsung satu hingga tiga hari atau lebih,” katanya.

Setelah itu, gejala seperti ruam bisa muncul di wajah dan menyebar ke bagian tubuh lain, seperti lengan dan kaki, kata Kastono. Ruam tersebut muncul berupa bintil berisi nanah, yang kemudian pecah dan mengeras sehingga membentuk borok di permukaan kulit.

Kastono mengatakan, cacar monyet disebabkan oleh virus orthopox yang disebabkan oleh kontak dengan orang atau hewan yang membawa virus cacar monyet.

Virus ini awalnya ditularkan dari hewan ke manusia melalui cakaran atau gigitan hewan yang terinfeksi seperti tupai, monyet, dan tikus. Menurut Kastono, penyakit cacar monyet dapat menular melalui percikan air liur yang masuk melalui mata, hidung, atau mulut, atau melalui kontak langsung melalui luka pada kulit atau benda yang berpotensi terkontaminasi, misalnya seseorang yang pernah menderita cacar monyet. sabar.

Ia juga mengatakan ada dua tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah cacar monyet. Artinya, pencegahan primer adalah dengan menghindari kontak langsung dengan primata dan hewan pengerat seperti kera, tupai, tikus, dan manusia yang terjangkit kera. Varisela.

Cara pencegahan yang kedua adalah mendukung pencegahan dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun, terutama sebelum memasak, makan, dan sebelum menyentuh wajah dan luka.

“Jangan berbagi atau berbagi peralatan makan dengan orang lain, tidak menggunakan barang yang sama yang pernah terkena penyakit cacar monyet, dan menghindari kontak dan konsumsi dengan hewan liar,” jelas Kastono.

Selain itu, dokter Anda mungkin menawarkan atau merekomendasikan vaksinasi cacar jika Anda memasak dan mengonsumsi makanan matang, terutama daging, untuk mencegah infeksi. Sementara itu, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kapuas Hulu mengeluarkan surat edaran yang meminta rumah sakit dan 23 puskesmas di wilayah Kapuas Hulu mengenai upaya pencegahan dan pengobatan serta persiapannya.  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *