iaminkuwait.com, JAKARTA – PT Kayan Hydro Energy (PT KHE) berupaya segera melaksanakan pembangunan Bendungan PLTA Kayan Cascade di Kabupaten Bolongan, Kalimantan Utara. Proyek ini sangat penting dalam mendukung transisi energi Indonesia dari energi fosil ke energi hijau.
Perwakilan holding yang mengelola PT KHE, Eko Permanahadi mengatakan, proyek ini sangat penting bagi Indonesia, khususnya terkait transisi energi dari energi fosil ke energi hijau. “Kami di Kayan Hydro Energy memutuskan untuk merealisasikan proyek ini secepatnya sesuai dengan rencana yang dicanangkan pemerintah Indonesia,” ujarnya usai business dinner tentang peluang investasi di Kayan Hydro Power Energy di Jakarta.
Eko menegaskan, tujuan konferensi ini adalah untuk membangun kemitraan yang setara dengan Jepang. “Posisi kita sama dengan mereka. Kita tidak hanya mencari investor, tapi juga investor dan melakukan pekerjaan ini,” ujarnya.
Wakil Menteri Koordinator Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Perekonomian RI Edi Pero Pambodi menegaskan, perizinan bukanlah permasalahan utama dalam proyek ini, melainkan pengelolaan Sungai Cayenne yang menjadi sumber energi. . untuk pembangkit listrik tenaga air. “Pengelolaan Sungai Cayenne sangat penting karena berdampak pada hajat hidup orang banyak. Kami tidak ingin sungai ini dikelola pihak luar,” ujarnya.
Sementara itu, Komite Eksekutif PT KHE Steven Kho menjelaskan perizinan proyek PLTA Kayan Cascade sangat kompleks dan dilakukan secara bertahap karena belum ada proses sebelumnya untuk proyek sebesar ini di Indonesia atau Asia Tenggara. Proses perizinannya sangat panjang, dan membutuhkan lebih dari 60 perizinan. Butuh waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikannya, katanya.
Stephen menambahkan, kendala besar lainnya adalah memastikan proyek ini berada di bawah kendali Indonesia. Meski sulit, pemerintah dan PT KHE berkomitmen memastikan Indonesia menjadi pemimpin utama proyek ini, ujarnya.
Dalam keterangan tertulis disebutkan, pertemuan bisnis tersebut antara lain dihadiri oleh Naofumi Yasuda (CEO Itocho Corporation), Hiroshi Shioichi (CEO Tokyo Electric Electricity Company, Renewable Energy), Masakio Omaki (CEO Divisi). Divisi Pengembangan Bisnis Internasional Kansai Electric Power Co Ltd), dan perwakilan dari Kedutaan Besar Jepang di Indonesia dan Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang (METI).