KKP Kejar Target Peningkatan Nilai Investasi Perikanan Tahun Ini 

iaminkuwait.com, JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar Indonesia Aquaculture Business Forum (IABF) 2024 di Jakarta untuk mempromosikan budidaya perikanan kepada pelaku usaha dalam dan luar negeri.

Setelah menyelenggarakan Indonesia Marine and Fisheries Business Forum (IMFBF) pada awal Februari lalu, ini merupakan kedua kalinya KKP menyelenggarakan forum bisnis berskala besar untuk mendorong investasi sektor perikanan pada tahun 2024. 

Menteri Kelautan dan Perikanan Shakti Wahyu Trengono dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (30/4/) mengatakan, “KKP menargetkan peningkatan investasi perikanan sebesar 15 persen pada tahun 2024 dibandingkan target tahun lalu sebesar 12,07 triliun dolar.” ). 2024)

Trencono mengatakan, hal ini merupakan bagian dari roadmap KKP untuk menerapkan roadmap ekonomi biru, khususnya di sektor perikanan budidaya. Trencono memperkirakan produksi pertanian akan meningkat di masa depan.

Trenggono menjelaskan, langkah tersebut bertujuan untuk membujuk investor dalam dan luar negeri agar masuk ke sektor perikanan Indonesia. Pemerintah berkomitmen untuk memberikan para pekerja kemudahan untuk mendapatkan persetujuan, dorongan, keamanan, stabilitas, kohesi, dan tenaga kerja terampil dalam iklim politik.

“Selanjutnya KKP telah mengembangkan lima produk unggulan untuk meningkatkan produksi guna memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor. Kelimanya adalah udang, rumput laut, kepiting, lobster, dan nila asin,” kata Trenggono. 

Trencono mengatakan KKP mempunyai strategi penting untuk mempercepat pembangunan air di Indonesia. Yakni melalui model budidaya berbasis lingkungan yang dilakukan di kebumen (udang), karawang (nila asin), dan wakatobi (rumput laut). Kemudian memulihkan kolam dan membangun desa budidaya ikan untuk memenuhi konsumsi dalam negeri. Sedangkan untuk melaksanakan pengembangan budidaya perikanan berkelanjutan, KKP mengembangkan big data kelautan dan akuntansi kelautan yang didukung oleh satelit, kecerdasan buatan, IoT, dan teknologi digital.

“Akuakultur itu beda dengan produk pertambangan atau telekomunikasi, kalau minat investasinya banyak, di akuakultur kita harus percaya dulu, kita akan buat model. Investasi yang berminat itu Vietnam dan China,” kata Trengono. 

Acara IABF 2024 yang bertemakan Sustainable Aquaculture for Food Security and Economic Development ini dihadiri lebih dari 300 undangan dari kalangan pengusaha, asosiasi, dan akademisi dalam dan luar negeri. Duta Besar Vietnam dan perwakilan Kedutaan Besar Jepang di Indonesia turut serta dalam acara ini. 

Selain mengkaji peluang investasi di bidang kelautan dan perikanan, kegiatan IABF meliputi penandatanganan perjanjian kerja sama antara KKP dengan beberapa mitra, serta kerja sama antar mitra. 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *