KKP Kembangkan Ratusan UMKM Perikanan Potensial di 12 Provinsi

Radar Sumut, JAKARTA — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan memberikan dukungan penuh kepada 376 Fasilitas Pengolahan Ikan Mikro (UPI) potensial yang tersebar di 12 negara bagian. Dukungan ini memastikan usaha yang dijalankan dapat tumbuh dan berkembang dari segi produksi dan pemasaran.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) menjelaskan, kurasi terhadap ratusan pelaku usaha kecil dan menengah terus dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan masing-masing perusahaan.

“Saat ini kami mendapatkan gambaran detail mengenai UMKM dan kebutuhannya untuk bisa mengikuti kelas,” kata Budi Sulistyo dalam keterangan tertulis dari Jakarta, Kamis (18 April 2024). dikatakan

Bodi menjelaskan, proses kurasi dilakukannya setelah meninjau 1.883 usaha kecil dan menengah yang telah memiliki Sertifikat Keabsahan Proses (SKP). Ia mengatakan, sekretariat tim PDSPKP telah dipindahkan ke 12 kabupaten untuk mengelola UMKM tersebut secara detail.

“12 wilayah yang kami targetkan tersebar dari barat hingga timur dan sedang kami kelola secara detail,” kata Bodi.

12 provinsi yang dimaksud adalah Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Bali, dan Maluku Utara. Operasi Kresna dilakukan pada bulan Maret hingga April 2024.

“Dalam kegiatan ini kami menggunakan paradigma bottom-up apa yang dibutuhkan UMKM, apa yang kami lakukan,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut Bodi menyampaikan bahwa usaha kecil dan menengah dapat maju jika memenuhi 6 aspek yaitu legitimasi usaha. Hingga saat ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan terus memberikan dukungan dan fasilitasi izin usaha.

Berikutnya adalah aspek penguatan sumber daya manusia. Ia juga menyampaikan bahwa KKP memberikan bimbingan teknis dan pelatihan untuk mengembangkan sumber daya manusianya, khususnya pelaku UMKM.

“Yang tidak kalah penting dari aspek produksi adalah usaha kecil dan menengah perlu menerapkan teknologi tepat guna untuk meningkatkan produktivitas,” kata Bodi.

Berikutnya adalah aspek perluasan pasar. “KKP mendorong pelaku UMKM untuk melakukan digitalisasi dan memasuki pasar ekspor melalui serangkaian kegiatan dukungan untuk meningkatkan akses pasar domestik dan ekspor.”

Berikutnya, aspek finansial yang memungkinkan usaha kecil memanfaatkan skema pembiayaan yang mudah dan terjangkau melalui program kredit, modal ventura atau sumber pembiayaan lainnya.

Terakhir, aspek operasional termasuk logistik, penyediaan sarana dan prasarana pengadaan, penyimpanan, dan distribusi, kata Bodi.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengarahkan negara untuk fokus pada pengembangan industri kecil dan menengah agar berkelanjutan dan berdaya saing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *