iaminkuwait.com, JAKARTA – Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) meminta dukungan Pemprov DKI Jakarta untuk menjadikan reformasi napak sebagai ajang pendidikan sejarah lokal.
“Komnas Perempuan bersama Organisasi Korban dan Sekutu terus mendorong dukungan masyarakat dari Pemerintah DKI Jakarta, termasuk menjadikan Napak Reformasi sebagai organisasi lokal pendidikan sejarah,” kata Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani dalam acara bertajuk “ Hak Asasi Manusia Masa Lalu”. Kejahatan di Persimpangan Jalan” di Jakarta, Senin (14/5/2024).
Upaya ini agar peristiwa tragedi Mei 1998 tidak terlupakan atau terus dikenang di kemudian hari. Ia mengatakan, prasasti yang dibangun di pemakaman Pondok Rangon, Jakarta Timur, merupakan salah satu keberhasilan upaya masyarakat terdampak bermitra dengan Komnas Perempuan untuk menghormati mereka yang terlibat dalam tragedi Mei 1998. .
Proses yang sama akan kita lanjutkan untuk perayaan di Solo yang akan dilaksanakan tahun ini, karena daerah ini juga memiliki tradisi. Tidak ada jejak bencana Mei 1998, kata Andy Yentriyani.
Pihaknya juga mendukung rencana memorial di Universitas Negeri Medan yang memiliki sejarah ditemukannya kekerasan seksual terhadap mahasiswi yang terungkap pada kerusuhan Mei 1998.
“Surabaya dengan kasus pemindahan paksa dan juga ditemukannya kasus kekerasan seksual rangkaian sampai dan sesudah peristiwa Mei 98,” ujarnya.
Komnas Perempuan juga mendukung gagasan peringatan di Kupang, sesuai dengan krisis tahun 1965 yang digagas oleh masyarakat sipil, khususnya perempuan beragama.