iaminkuwait.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia menyikapi konflik Iran dan Israel dengan mencari sumber minyak mentah lain untuk memenuhi kebutuhan minyak dalam negeri. Tingginya harga minyak dan terbatasnya jalur distribusi perlu disikapi pemerintah.
Menteri Energi dan Mineral Arifin Tasrif mengatakan situasi geologi saat ini sangat serius. Pemerintah meminta Pertamina mencari tambahan pasokan yang tidak melalui perang.
“Logistik itu mahal, harga minyak dunia juga naik. Makanya kita harus mencari alternatif. Sejauh ini pilihannya datang dari India dan Malaysia,” kata Arifin, dari Kementerian ESDM, Jumat (19/1). 4/2024). ) ).
Arifin juga menyampaikan beberapa kawasan lainnya adalah Amerika Latin, Venezuela, Mozambik dan juga beberapa negara Afrika.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji mengatakan konflik Iran dan Israel yang terjadi saat ini tidak akan mengganggu cadangan bahan bakar minyak nasional (BBM) yang saat ini berada dalam batas 30 hari. Lebih lanjut, PT Pertamina (Persero) telah menjalin kontrak dengan perusahaan minyak asing dan berkomitmen untuk terus memasok bahan bakar sesuai kontrak.
Meski relatif aman dari segi cadangan dan pasokan, Tutuka mengatakan pemerintah Indonesia perlu mewaspadai dampak konflik terhadap pasokan minyak global melalui Selat Hormuz yang menghubungkan Teluk Persia dengan Teluk Oman dan Teluk Arab. Laut yang merupakan jalur penting bagi kapal tanker minyak yang mengangkut sekitar 30% minyak mentah dunia atau kurang lebih 21 juta barel minyak mentah per hari.
“Peran Selat Hormuz sangat penting. Selat Hormuz boleh saja dimiliki dan dikuasai oleh Iran. Sehingga itu sangat menentukan bagaimana Pertamina menyikapi hal ini, termasuk mengisi kembali pasokan yang sudah ada kontraknya dengan Pertamina,” kata Tutuka.