iaminkuwait.com, JAKARTA – Pengusaha Bali dan Senator DPD terpilih periode 2024-2029 Niluh Djelantik mengkritik konten video Cine Digital Agency yang dinilainya menghina perempuan, khususnya perempuan Bali. Video yang dihapus oleh @siniidigital berjudul “Gek Bali” memperlihatkan seorang pemuda “menawarkan” seorang gadis Bali dengan syarat dan harga tertentu.
Niluh Djelantik mengkritik dengan memposting ulang video tersebut di akun Instagram @niluhdjelantik miliknya. “Konten ini tergolong pelecehan verbal terhadap perempuan. Saran Mbok Niluh: Buatlah konten yang tidak mempengaruhi jenis kelamin kamu dilahirkan ke dunia. Kamu lahir dari batu ya,” kata Niluh.
Dalam beberapa postingan berikutnya, pria yang akrab disapa Mbok Niluh ini menegaskan dirinya tidak menoleransi kekerasan terhadap perempuan. Ia mengkritik kreator yang membuat konten yang memperlakukan perempuan sebagai objek.
HEREI Digital meminta maaf melalui Instagram story, namun tidak memposting permintaan maaf resmi dari manajemen dan pembuat konten di feed Niluh. Beberapa saat kemudian, HEREI Digital memposting permintaan maaf di feed bersama CEO dan talentnya.
Namun menurut Niluh, permintaan maaf tersebut terkesan naif dan tidak fokus pada pokok permasalahan. Dalam pandangan Niluh, para kreator masih bersemangat karena berbagai alasan. Niluh kembali menegaskan kritiknya.
“Anda memperlakukan perempuan Bali sebagai komoditas. Ratusan komentar di postingan Anda menghina dan menghargai perempuan dalam jumlah tertentu. Secara tidak langsung, Anda telah mendorong perdagangan manusia terhadap perempuan,” kata Niluh.
Desainer pemilik merek sepatu Niluh Djelantique itu dikabarkan mendapat pesan dari CEO Cini Digital di akun Instagram miliknya. Niluh sebenarnya meminta sang pencipta memberikan penjelasan kepada pihak berwajib.
Sebab, Niluh berencana melanjutkan masalah tersebut dan menghubungi Polda Bali terkait tindakan hukum lebih lanjut. Meski demikian, Niluh tidak bisa mentolerir perempuan Bali yang diejek atau dipermalukan dengan banyaknya komentar yang terkesan membenarkan konten yang dibuat oleh Cine Digital.
Dalam video permintaan maafnya, pemilik sekaligus CEO HEREI Digital Donny Sukahya mengatakan tidak ada niat jahat di balik konten tersebut. “Saya tidak ada niat untuk menghina, meremehkan, menghina, atau merendahkan siapa pun. Saya mohon maaf atas apa yang terjadi hari ini dan berjanji akan memberikan konten yang bermanfaat bagi banyak orang,” ujarnya. Akunnya @sinidigital.
Rekomendasi untuk Cine Digital; Terima kasih atas komentar dan masukan Anda. Ini pasti menjadi pelajaran bagi kita semua, terima kasih.
Niluh mengatakan permintaan maaf sang pencipta memang diterima. Namun upaya hukum akan terus dilakukan. Niluh dan timnya segera menyusun laporan ke Polda Bali.
“Mulutmu Macanmu. Kalau tak suka, mulutmu akan mencaci-makimu dengan #LAPORNILUH. Apa yang terjadi? Videonya terus tersebar dan kamu tak pernah belajar dari kesalahanmu. Lihat lagi. Kami sangat tersanjung dengan bakatmu mendengar kata apa adanya,” Niluh berbicara kepada para pencipta.
Sikap kuat Niluh yang mengambil tindakan hukum terhadap para kreator digital HEREI mendapat dukungan. “Tata krama dan budi pekerti adalah ilmu yang baik dan nilai-nilai hormat, ada tanda-tanda yang menyindir. Luangkan waktu untuk mengenalnya sebelum membuat konten. Perempuan itu sakral, sangat dihormati di Bali,” tulisnya. Akun @marmarhe***.
Ada pula akun @ghek_*** “Kami menjaga, mendukung, dan meminta Mbok Niluh Djelantik mewakili kesadaran perempuan Bali. Ini bukan hanya melukai moral kami, tapi kami takut orang-orang di luar Bali akan ikut bergabung dengan kami. Setelah menonton” Video Gek Bali, kami seperti ini Berpikir bahwa kami sangat sedikit dalam masalah, toleransi kami lemah, kami ingin keadilan, kami ingin menghukum mereka yang terlibat, agar kedepannya lebih menghargai martabat kami.