iaminkuwait.com, JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) membukukan laba sebelum pajak konsolidasi (tidak diaudit) sebesar Rp6,6 triliun pada kuartal III tahun ini. Harga ini meningkat sebesar 5,1 persen pada tahun berjalan, sehingga laba per saham menjadi Rp 204,34.
“Di tengah perubahan kondisi perekonomian ini, kami bersyukur dapat memberikan imbal hasil yang menarik kepada pemegang saham, sekaligus terus memperkuat posisi permodalan dan likuiditas,” kata Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan di Jakarta, Kamis (31/10/2024).
Ia menyebutkan total aset konsolidasi tercatat sebesar Rp354,3 triliun per 30 September 2024 atau meningkat 7,66 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp329,1 triliun.
Dana Pihak Ketiga (DPK) juga meningkat menjadi Rp256 triliun atau naik 8,8 persen, ditopang oleh pertumbuhan dana negara (giro dan tabungan/CASA) sebesar 8,8 persen menjadi Rp170,7 triliun, sehingga rasio CASA menjadi 66,7 persen.
Perseroan juga mampu menjaga rasio kecukupan modal (CAR) dan rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) masing-masing sebesar 23,4 dan 84,3 persen, serta rasio kredit bermasalah (NPL Rumput) bruto sebesar 2 persen, berada di bawah standar. industri yang rata-rata.
“Ini merupakan wujud pengelolaan aset yang baik dengan prinsip kehati-hatian dan kehati-hatian, serta memperkuat portofolio kami serta komitmen kami terhadap kinerja berkelanjutan,” ujarnya.
Lani mengatakan, kinerja baik perseroan juga ditopang oleh kredit yang meningkat sebesar 6,4 persen menjadi Rp 218,6 triliun, terutama disebabkan oleh pembiayaan usaha kecil dan menengah (UKM) yang meningkat sebesar 9,4 persen.
Peningkatan pendanaan ini diikuti oleh bank umum yang tumbuh sebesar 7,1 persen dan bank konsumen yang tumbuh sebesar 5,4 persen.
Di sisi lain, peningkatan tertinggi pada pembiayaan ritel terutama disebabkan oleh pertumbuhan Kredit Kepemilikan Mobil (KPM) yang meningkat sebesar 18,2 persen.
Lani juga menyoroti kinerja unit bisnis syariah CIMB Niaga Syariah yang mampu meraih pertumbuhan kinerja dua digit yang didukung oleh divisi ritel.
CIMB Niaga Syariah mencatatkan total investasi sebesar Rp60,7 triliun, meningkat 14,8 persen yoy, dan DPK sebesar Rp53,2 triliun, naik 24,6 persen, per 30 September 2024.
“Ke depan, kami yakin dapat mencapai hasil yang baik di sisa tahun 2024, sesuai dengan strategi jangka panjang yang diterapkan. Kami fokus pada empat pilar utama, yaitu alokasi aset yang lebih baik, perluasan basis ritel, penguatan portofolio CASA, dan meningkatkan integrasi digital,” tambahnya.