iaminkuwait.com, JAKARTA – Sepak bola Olimpiade di Paris menandai dua tonggak sejarah. Pertama, kekalahan 2-1 Argentina dari Maroko ditandai dengan penundaan dua jam dan gol Tango dianulir pada masa tambahan waktu. Kedua, laga Israel-Mali sukses digelar tanpa kendala berkat beberapa lapis pengamanan Prancis di Stadion Parc des Princes, Paris, Kamis (25/7/2024) dini hari WIB.
Menteri Dalam Negeri Prancis Garald Darmanin berjanji memberikan keamanan penuh untuk memerangi terorisme selama penampilan pertama Israel di Olimpiade. Komitmen ini tergerak di tengah kekhawatiran akan terjadinya protes massal di stadion atau lebih buruk lagi.
Di dalam stadion berkapasitas 48.000 kursi itu, mungkin satu-satunya hal yang mengganggu tim Israel adalah lagu kebangsaan, “Hatikvah”, yang mendapat tepuk tangan meriah saat dimainkan sebelum kickoff. Sisanya merupakan gangguan kecil yang dengan cepat diredam atau diselidiki oleh petugas keamanan.
Di awal permainan, beberapa orang berdiri di dekat stadion dengan kaos putih berhiaskan huruf-huruf membentuk kalimat “Bebaskan Palestina” saat mereka bergabung. Beberapa saat kemudian, petugas permainan turun tangan untuk melindungi mereka.
Beberapa penonton yang mencoba menyaksikan pertandingan terakhir antara Uzbekistan dan Spanyol tidak bisa mendapatkan kursi untuk dimulainya pertandingan. Pasalnya polisi menemukan tas mencurigakan yang berujung pada penutupan area sekitar tribun.
Beberapa atlet Israel juga melaporkan menerima ancaman pembunuhan, dan kelompok pro-Palestina melaporkan adanya demonstrasi di dalam stadion. Sekitar delapan orang membawa bendera Palestina di bagian VIP stadion yang tampaknya menimbulkan kekhawatiran beberapa penjaga keamanan. Namun protes tersebut berlangsung damai.
Protes kemarahan kemudian meletus dari para penggemar Israel ketika mereka melihat beberapa pria membawa semangka tiup, yang dipandang sebagai simbol perlawanan Palestina. Namun, para pejabat meminta pendukung Israel yang meneriakkan hinaan untuk tenang. Situasi sepertinya tidak akan terpecahkan, bahkan ketika Israel mencetak gol.
Prancis mengerahkan 1.000 polisi dengan dukungan dari dinas keamanan internal Israel Shin Bet. Ada juga puluhan tentara dari operasi anti-teroris yang dikenal sebagai Sentinelle di jalanan sebelum dan sesudah pertandingan malam itu. Mereka menutup jalan di sekitar Parc des Princes, sebelah barat Paris, dan membuat perimeter beberapa kilometer dari stadion.
Bus tim Israel tiba satu jam 45 menit sebelum pertandingan, dengan 20 sepeda motor dan 24 mobil polisi di belakangnya, dan hanya terdengar suara sirene dan deru helikopter di angkasa.
Pengikut…