Langit Planet Ekstrasurya Menghujani Besi dan Menciptakan Efek Seperti Pelangi

Radar Sumut, JAKARTA — Para astronom menemukan sesuatu yang mengejutkan di langit planet ekstrasurya WASP-76b yang mengagumkan. Planet ini terkenal dengan suhunya yang ekstrem, di mana suhu lebih dari 4.350 derajat Celcius (atau 2.398 derajat Celcius) memungkinkan besi menguap di atmosfernya.

Namun, baru-baru ini ditemukan fenomena yang disebut Efek Kemuliaan, yang menciptakan lingkaran cahaya pelangi. Efek ini terlihat di atmosfer WASP-76b, sebuah planet gas raksasa yang terletak 637 tahun cahaya dari Bumi.

Ditemukan pada tahun 2013, WASP-76b hanya berjarak 30 kilometer dari bintang induk kuningnya, sehingga mengakibatkan suhu yang sangat tinggi dan kondisi ekstrem. Seperti dilansir Space, Sabtu (6/4/2024), hasil tersebut pertama kali diperoleh Badan Antariksa Eropa untuk perburuan exoplanet, Characterizing Exoplanet Satellite (CHEOPS).

Efek ini hanya terjadi pada kondisi khusus di atmosfer planet, sering ditemukan di planet-planet di tata surya kita seperti Venus, namun ini merupakan penemuan pertama di luar tata surya. Para ilmuwan percaya bahwa cahaya terjadi ketika cahaya melewati lubang sempit di atmosfer, menyebabkan fenomena ekstrem yang disebut “difraksi.”

Hasilnya adalah pola garis berwarna mirip hitam, namun disebabkan oleh interferensi cahaya yang berbeda. Penemuan ini memberikan informasi berharga tentang planet ekstrasurya yang dianggap sebagai salah satu dunia paling ekstrem di alam semesta. CHEOPS yang diluncurkan pada Desember 2019 telah menunjukkan kemampuannya dalam mendeteksi objek tersembunyi yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Para ilmuwan berharap observasi tambahan dari misi seperti Teleskop Luar Angkasa James Webb atau misi ESA di masa depan seperti Ariel dapat memberikan wawasan lebih lanjut tentang fenomena ini. Penemuan ini juga membuka pintu bagi penelitian lebih lanjut mengenai atmosfer planet ekstrasurya dan pencarian tanda-tanda kehidupan di luar tata surya.

Penemuan ini merupakan hasil kolaborasi internasional para ilmuwan dari berbagai pusat penelitian, dan penelitian tersebut dipublikasikan di jurnal Astronomy & Astrophysics.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *