Lari di Tengah Cuaca Panas? Ketahui Dulu Tips dan Hal yang Perlu Dipersiapkan

iaminkuwait.com, JAKARTA – Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Maria Endang Sumiwi menyarankan jogging saat cuaca panas. Dr Maria menekankan pentingnya hidrasi dalam kondisi cuaca buruk seperti panas ekstrem.

“Hidrasi itu sangat penting, dalam kondisi normal sebaiknya kita minum air putih delapan gelas sehari. Namun pada beberapa kasus, seperti ibu hamil dan menyusui, kebutuhan cairan akan lebih tinggi, bahkan sampai 14 gelas,” kata dr. Maria. GBK kepada wartawan Jakarta Pusat, Minggu (26/5/2024).

Dr Maria menyarankan untuk memeriksakan kesehatan sebelum Anda berlari. “Pemeriksaan kesehatan sebelum lari penting dilakukan. Ini akan membantu mengetahui kondisi tubuh dan kesiapan latihan,” ujarnya.

Dr Maria mengatakan pelari harus melakukan pemanasan dan berolahraga secara teratur sebelum berlari, atau berlari langsung tanpa persiapan. Dr Maria juga menjelaskan tanda-tanda yang menandakan seseorang harus berhenti berlari.

Gejala seperti detak jantung tinggi dan sesak napas patut menjadi perhatian serius. Jika mengalaminya, segera dapatkan bantuan medis, ujarnya.

Dia juga menyatakan bahwa setiap orang bertanggung jawab atas kesehatan dan keselamatannya sendiri. “Saat kita berlari, kitalah yang paling mengenal tubuh kita. Jika merasa lemas atau mengalami gejala yang mencurigakan, segera dapatkan pertolongan medis,” kata dr Maria.

Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, memberikan beberapa tips penting bagi masyarakat yang gemar berlari. Sandiaga mengatakan, persiapan yang matang penting dilakukan sebelum mulai bekerja.

Yang penting kita periksa dulu kesehatannya, kenali tubuh kita dan ketahui batas kekuatan kita. Persiapan ini meliputi olahraga rutin dan pemanasan sebelum lari,” kata Sandiaga.

Sandiaga menekankan pentingnya hidrasi dan peregangan sebelum dan sesudah bekerja. “Selalu lakukan peregangan sebelum berlari, namun jangan lupa melakukan pendinginan setelah berlari. Hidrasi juga penting untuk menjaga daya tahan tubuh saat berlari.”

Sandiaga mengaku meski sudah lama berlari, ia tetap ingin berlatih. Ia juga mengingatkan para pelari untuk mendengarkan sinyal dari tubuhnya.

Tubuh akan memberi tahu kita kapan harus memperlambat, kapan harus berjalan, kapan harus minum, dan kapan harus berolahraga, kata Sandiaga. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *