Lembaga Pemeringkat Moody’s Pertahankan Rating Kredit Indonesia

Radar Sumut, JAKARTA — Lembaga Pemeringkat Moody’s kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia pada Baa2, satu tingkat di atas investment grade, dengan prospek stabil pada 16 April 2024.

Sebelumnya, Moody’s juga hadir di Indonesia dalam Baa2 dengan pandangan Moody’s meyakini konfirmasi tersebut sejalan dengan hasil penilaian mereka bahwa stabilitas perekonomian Indonesia tetap terjaga didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil serta kebijakan yang sangat terdiversifikasi. inovasi instrumen, di tengah ketidakpastian besar dalam perekonomian global.

“Konfirmasi Moody’s yang mempertahankan peringkat Indonesia dengan prospek stabil di tengah ketidakpastian perekonomian global dan ketegangan situasi negara menunjukkan bahwa kepercayaan investor tetap kuat terhadap kredibilitas kebijakan pemerintah dan stabilitas perekonomian Indonesia.” Ke depan, pemerintah akan terus melakukan konsolidasi dan kebijakan dengan tetap mewaspadai berbagai risiko eksternal, terutama konflik di Timur Tengah yang dapat menyebabkan kenaikan harga, dengan tetap menjaga daya beli masyarakat”, kata Menko Perekonomian. .Airlangga Hartarto, Kamis (18/4/2024).

Dalam laporannya, Moody’s memperkirakan rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap pada tingkat sebelum pandemi, yaitu sekitar 5,0 persen pada tahun 2024-2025. Rasio ini lebih tinggi dibandingkan negara lain pada rasio Baa yang tumbuh sekitar 3,0 persen.

Laju pertumbuhan ekonomi mengacu pada keberhasilan berbagai reformasi struktural yang dilakukan pemerintah yang bertujuan untuk memperbaiki iklim investasi guna mendorong masuknya modal asing, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan pemerintah.

Di sektor eksternal, Moody’s meyakini stabilitas sektor eksternal Indonesia tetap terjaga, terbukti dengan neraca perdagangan yang tumbuh. Penerapan kebijakan hilir diyakini menjadi salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap peningkatan pangsa nilai tambah ekspor, sehingga meningkatkan keragaman ekspor dan menurunkan sensitivitas harga.

Moody’s juga mengapresiasi komitmen pemerintah dalam menjaga defisit APBN di bawah ambang batas tiga persen PDB untuk menjaga rasio utang pemerintah terhadap PDB dan menjaga SCR stabil pada Tinjauan Tahunan ke-10 Februari 2022 yang masih rendah dibandingkan negara lain. negara-negara pada tingkat yang sama. Dalam jangka menengah, keberhasilan implementasi kebijakan reformasi pemerintah merupakan kunci untuk mencapai tujuan perekonomian yang lebih tinggi, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.

Penilaian positif Moody’s terhadap kinerja perekonomian Indonesia juga sejalan dengan hasil pemeringkatan bulan lalu dari lembaga pemeringkat lainnya, yakni Fitch dan JCR. Fitch juga mempertahankan SCR Republik Indonesia pada BBB (satu tingkat di atas investment grade) dengan prospek stabil pada 15 Maret 2024.

Sementara itu, JCR juga mempertahankan SCR RI pada BBB+ (Investment Grade) dengan prospek stabil pada 22 Maret 2024. Keputusan ini mempertimbangkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah yang baik, inflasi yang terkendali dalam kisaran sasarannya, dan rendahnya tingkat inflasi. inflasi. utang publik dalam kaitannya dengan PDB dan dapat dikelola.

Pemerintah akan terus menjaga dan meningkatkan kepercayaan investor dengan memastikan inisiatif kebijakan yang ada tetap berjalan selama proses transisi kepemimpinan pasca pengumuman hasil pemilu 2024.

Beberapa kebijakan utama yang akan terus diterapkan antara lain pembaharuan mesin tradisional yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan persaingan melalui sistem Kartu Prakerja, pelatihan vokasi, dan penerapan Undang-Undang Cipta Kerja; pembangunan infrastruktur seperti PSN yang sedang berjalan, pembangunan MRT dan kereta kecepatan tinggi, KEK, IKN dan reformasi pertanian; kerja sama internasional, termasuk proses aksesi OECD; dan memperkuat ketahanan pangan.

Kemudian membangun mesin ekonomi baru melalui digitalisasi, transisi energi berkelanjutan, dan industri hilir yang dapat meningkatkan nilai ekonomi. Juga memperkuat ketahanan dan pemberdayaan sosial melalui berbagai perlindungan sosial, termasuk menjaga daya beli masyarakat miskin dan rentan, keuangan mikro, dan kerja padat modal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *