iaminkuwait.com, JAKARTA – Yayasan Diwa nirlaba di Solo, Jawa Tengah berupaya memajukan dunia pendidikan, kehidupan, dan kebudayaan. Baru-baru ini, pada tanggal 5 Mei 2020, sebuah yayasan yang didirikan oleh nomor Dia Warih Anjari mengajak organisasi bisnis internasional asal Korea Selatan untuk berpartisipasi dalam sektor pendidikan di Indonesia.
Direktur Difo Education Council Dia Warih Anjari mengatakan kehadiran Arasoft di Indonesia merupakan upaya yayasan untuk berkontribusi terhadap perkembangan pendidikan tanah air di era digitalisasi. Ia bersyukur atas kegembiraan dan persiapan yang diberikan Arasoft kepada institusi pendidikan Tanah Air.
“Kami bekerja keras bersama Arasoft dalam dunia pendidikan di Indonesia,” kata Diva yang akrab disapa Dia Warih Anjari, Kamis (12/9/2024).
Diwa bergabung dengan perusahaannya Arasoft bersama staf Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) untuk terhubung dengan dunia pendidikan tinggi. Faktanya, Arasoft dan FIB UI sedang mencari kemitraan pelatihan.
“Dalam waktu dekat akan dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama antara kedua pihak, termasuk Difo dan pihak terkait,” kata sumber tersebut.
CEO Arasoft Kang Jeong Heon mengatakan perjanjian baru antara Arasoft dan Diwa Foundation akan meningkatkan teknologi pembelajaran digital secara signifikan di pasar pendidikan Indonesia.
Perjanjian ini tidak hanya akan mengurangi emisi karbon dengan mengurangi penggunaan kertas, namun juga akan membantu meningkatkan daya saing pendidikan negara tersebut berdasarkan kebijakan pendidikan digital negara tersebut.
“Melalui program pendidikan digital ini, kami akan membantu mengurangi jejak karbon dan meningkatkan daya saing pendidikan, serta membuka lapangan kerja baru bagi guru dan penulis.
Sementara itu, Presiden Incor Yang Yun Cho, perwakilan Arasoft di Indonesia, mengatakan kemitraan ini merupakan langkah penting dalam menyediakan solusi pendidikan berkualitas tinggi yang akan berdampak positif bagi generasi mendatang.
“Program literasi digital kami membuka kemungkinan kreatif tanpa batas bagi para guru dan penulis yang belum pernah mungkin terjadi sebelumnya,” ujarnya.