Mahasiswi Tabrak Pemotor karena Mabuk, Ini Bahaya Berkendara di Bawah Pengaruh Alkohol

iaminkuwait.com, JAKARTA – Pelajar asal Pekanbaru, Marissa Putri, ditetapkan sebagai tersangka setelah menabrak sepeda motor hingga menewaskannya, Sabtu (3/8/2024) dini hari. Menurut polisi, Marissa sedang mengendarai mobilnya dalam pengaruh alkohol pada saat kejadian.

Pelaku baru saja pulang dari pengeboman, dia sendirian di dalam mobil, kata Kapolsek Pekanbaru Kompol Alvin Agung Wibawa dalam keterangannya.

Lalu apa saja bahaya mengemudi dalam keadaan mabuk? AS Institut Nasional Penyalahgunaan Alkohol dan Alkoholisme (NIAAA) menyatakan bahwa alkohol mengganggu kemampuan seseorang untuk bekerja, mengemudi, dan menilai. Minum alkohol dapat menyebabkan orang kehilangan kendali dan menjadi marah, sehingga mempengaruhi kemampuannya dalam mengemudi.

Minum alkohol dapat memengaruhi otak selama berjam-jam, menurut NIAAA, dan dapat memengaruhi seberapa baik seseorang mengemudi keesokan paginya. Kafein tidak membantu mengurangi efek alkohol pada tubuh.

Para ahli dari Institute Alcohol Rehab Guide menegaskan bahwa mengendarai mobil setelah minum alkohol merupakan kejahatan serius. Bahkan sedikit alkohol pun dapat menyebabkan situasi berbahaya saat mengemudi.

Kelompok risiko tertinggi untuk mengemudi dalam keadaan mabuk adalah mereka yang meminum alkohol atau memiliki gangguan alkohol (AUD). Artinya, mereka meminum banyak alkohol dalam waktu singkat, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.

Berikut dampak alkohol terhadap cara mengemudi seseorang, dilansir dari Alcohol Rehab Guide, Senin (5/8/2024).

1. Terlambat

Ketika alkohol ada dalam sistem Anda, hal itu memengaruhi seberapa cepat tubuh Anda bereaksi terhadap berbagai situasi. Minum alkohol memperlambat waktu reaksi Anda, yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan.

Oleh karena itu, jika mobil di depan Anda tiba-tiba mengerem atau ada pejalan kaki yang menyeberang jalan, pikiran Anda membutuhkan waktu lama untuk memproses keadaan dan menghindari kecelakaan.

2. Kurangnya kerjasama

Minum terlalu banyak alkohol memengaruhi keterampilan motorik, seperti koordinasi mata, tangan, dan kaki. Tanpa keterampilan komunikasi yang diperlukan, Anda mungkin tidak dapat menghindari situasi berbahaya yang akan datang.

Gejala lain yang menunjukkan koordinasi yang buruk antara lain kesulitan berjalan, gelisah, dan postur tubuh yang buruk. Minum terlalu banyak alkohol dapat menyulitkan Anda untuk masuk ke dalam mobil dan menyalakannya.

3. Mengurangi konsentrasi

Alkohol, tidak peduli seberapa banyak atau sedikitnya, dapat mengganggu konsentrasi. Saat berkendara, banyak hal yang perlu diperhatikan secara cermat, seperti tetap berada di jalan, mengontrol kecepatan, dan memperhatikan rambu lalu lintas. Kemampuan Anda untuk mendengarkan sangat terganggu saat Anda mabuk, sehingga sangat meningkatkan risiko kecelakaan.

4. Mengurangi penglihatan

Minum terlalu banyak alkohol dapat mengganggu penglihatan. Setelah minum, Anda mungkin menyadari bahwa penglihatan Anda menjadi kabur atau Anda tidak dapat mengontrol pergerakan mata Anda.

Penglihatan yang buruk dapat memengaruhi cara Anda menilai jarak antara mobil Anda dan kendaraan lain di jalan. Selain itu, beberapa hal dapat dilihat pada tampilan samping, atau apa yang dapat Anda lihat di sekitar saat melihat lurus ke depan.

5. Menghindari penilaian

Otak mengontrol cara Anda mengambil keputusan tentang situasi tertentu. Saat mengendarai mobil, penilaian memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan. Misalnya, Anda harus bisa membayangkan masalah yang mungkin terjadi dan mengambil keputusan dengan jelas jika ada mobil lain yang melintasi jalan tersebut. Penilaian Anda membantu Anda tetap waspada dan waspada terhadap lingkungan sekitar saat mengemudi.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *