iaminkuwait.com, JAKARTA – Rupiah mengalami kesulitan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar pada Senin (10/6/2024). Analis memperkirakan pelemahan mata uang Garuda akan berlanjut pada Selasa (11/6/2024).
Pada Senin (10/6/2024), rupiah diketahui menguat 0,54 persen atau 87 poin menjadi Rp. Rata-rata mata uang di kawasan Asia lemah terhadap dolar AS. Kelemahan ini diperkirakan akan terus berlanjut.
“Pada perdagangan Selasa (11/6/2024), nilai tukar rupiah berfluktuasi namun ditutup melemah pada kisaran Rp 16.270-Rp 16.330 (per dolar AS),” kata Direktur Untung Forexindo Futures Ibrahim Assuaibi dalam sambutannya. . Selasa (11/6/2024).
Pergerakan rupiah dituding terus melemah terhadap dolar AS di pasar hari ini menjelang pengumuman kebijakan suku bunga The Fed. Menurut perkiraannya, Bank Sentral akan mempertahankan suku bunga tetap stabil.
“Pasar fokus pada pertemuan Fed mendatang, dengan keputusan suku bunga pada hari Rabu. Ia menjelaskan bahwa “Bank Sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga stabil, namun masalah mengenai kebijakan masa depan akan dipantau terutama setelah tanda-tanda terbaru. perubahan inflasi AS dan pasar AS,” jelasnya.
Sejumlah pejabat Fed telah memperingatkan bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga tinggi untuk waktu yang lama dalam menghadapi inflasi yang tinggi dan pasar yang kuat. Data nonfarm payrolls yang kuat pada hari Jumat mendukung pandangan tersebut.
Ibrahim mengatakan, sebelum keputusan The Fed pada hari Rabu, data inflasi pasar konsumen utama juga tersedia pada minggu ini, dan diperkirakan menunjukkan bahwa inflasi masih jauh di atas target tahunan The Fed sebesar 2 persen pada bulan Mei.
Presiden Joko Widodo mengidentifikasi nilai tukar rupiah yang berada pada level Rp 16.200-Rp 16.300 per dolar AS, masih dalam posisi baik di tengah ketidakpastian global.
“Iya, ketidakpastian global saat ini berdampak pada semua negara, tapi menurut saya kalau tetap Rp. 16.200-Rp. 16.300 (satu dolar AS) masih pekerjaan yang bagus,” kata Presiden Jokowi saat memberikan keterangan nanti. merayakan HUT Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Jakarta, Senin.
Menurut Presiden, saat ini semua negara menghadapi hal yang sama, yaitu tekanan nilai mata uangnya terhadap dolar AS. Oleh karena itu, kata Presiden, di tengah dunia yang dibingungkan oleh semua negara, nilai tukar rupiah terhadap dolar masih dalam posisi yang baik.
“Sekarang seluruh negeri menghadapi hal yang sama, tekanan yang sama karena apa yang disebut nilai tukar dolar,” kata Presiden Jokowi.