Man City Terlalu Dominan, Liga Primer Masih Layak Diklaim Sebagai Liga Paling Kompetitif?

iaminkuwait.com, MANCHESTER – Ada banyak alasan mengapa kompetisi lempar terbaik di Prancis disebut “Liga Petani”. Salah satunya ketika ada klub yang sangat dominan. 

Selama satu dekade terakhir, Paris Saint Germain mendominasi Ligue 1. Pandangan tersebut bukanlah hal baru. Olympique Marseille berjaya di sana pada akhir 1980an. Marseille memenangkan kompetisi selama lima musim berturut-turut selama periode ini.

Di awal tahun 2000-an, giliran Olympique Lyon yang membuktikan tajinya. Lyon telah memegang takhta Ligue 1 selama tujuh musim berturut-turut. Kini PSG memegang kendali.

Penggemar sepak bola akan selalu memiliki suasana kompetitif. Ada sejumlah klub yang bergantian menjadi juara. Liga Primer Inggris kerap menjadi kiblatnya.

Pertanyaannya: apakah Premier League masih menawarkan atmosfer kompetitif? Atau mirip dengan Ligue 1 Prancis? Kita perlu melihat situasi di lapangan.

Manchester City baru saja menjuarai Liga Inggris musim 2023/24. Sebuah fakta yang membuat klub bangga. Pelatih City Pep Guardiola kesulitan menahan kegembiraannya.

“Secara statistik, tidak ada yang lebih baik dari kami. Gol, poin, dan empat kemenangan liga berturut-turutnya, demikian pernyataan Guardiola di situs resmi klub.

Pernyataan Pep sangat tepat. City telah mencetak beberapa rekor saat memuncaki kompetisi, yang dikatakan sebagai liga terbaik di dunia. Bukan sekadar rekor empat musim berturut-turut menjadi juara.

The Citizens bahkan sudah memenangi delapan piala liga domestik dalam 13 musim terakhir. Sangat dominan. Dimana taring pesaingnya? 

Manchester Blue terbiasa berpesta. Saingan yang bersaing sengit dalam perebutan gelar juara, pada akhirnya hanya bisa saling gigit jari. Arsenal telah dihancurkan selama dua musim berturut-turut.

– Cakupannya sangat, sangat kecil. Kami bersaing dengan tim terbaik dalam sejarah Liga Inggris, kata pelatih Gunners Mikel Arteta di situs resmi klub.

Arsenal memberikan perlawanan kuat terhadap Man City. Namun di penghujung perjalanan, sang trofi seolah enggan meninggalkan Etihad Stadium. Liverpool pun beberapa kali merepotkan The Citizens.

Sayangnya, pasukan Pep Guardiola terlalu kuat. Ketika mereka memimpin pada tahap krusial, tidak ada yang bisa menghentikan mereka. Tim-tim besar lainnya seperti Manchester United, Chelsea FC, dan Tottenham Hotspur menyaksikan dari jauh.

Melihat semua fakta yang tersaji, apakah Premier League masih layak disebut sebagai liga paling kompetitif? Mengingat energi dan intensitas permainan, klaim tersebut masih berlaku. Namun jika melihat siapa juaranya, rasanya mirip dengan apa yang terjadi di Ligue 1 Prancis beberapa periode lalu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *