iaminkuwait.com, JAKARTA – Dolar AS dan rupiah menguat pada akhir perdagangan Kamis (18/4/2024) di tengah sentimen penundaan kenaikan suku bunga yang dilakukan bank sentral Amerika Serikat (AS). atau rupee The Fed sebesar 41 poin atau 0,25 persen; Naik menjadi 16.179 terhadap dolar AS.
Dolar melemah pada hari Kamis karena para pedagang mengukur ekspektasi suku bunga AS menyusul komentar pejabat Federal Reserve, kata ekonom Ibrahim Asuibi kepada media di Jakarta, Kamis (18/18). 4/2024);
Suku bunga Fed diperkirakan sebesar 44 basis poin tahun ini, menurut alat CME FedWatch. Angka tersebut hanya di bawah 160 basis poin (bps) dibandingkan tahun sebelumnya.
Trader PT Laba Forexindo Berzangka sebelumnya memperkirakan penurunan suku bunga akan dimulai pada Juni 2024, namun beberapa data ekonomi, termasuk indeks harga konsumen (CPI) AS dan penolakan bank sentral, mengubah ekspektasi tersebut.
Aktivitas ekonomi AS sedikit meningkat pada periode akhir Februari hingga awal April 2024, dengan perusahaan-perusahaan memberi sinyal bahwa tekanan inflasi akan tetap ada, menurut survei Federal Reserve pada hari Rabu.
Gubernur Fed Michelle Bowman mengatakan pada hari Rabu bahwa pertumbuhan dapat diatur untuk memperlambat inflasi AS dan apakah suku bunga tetap cukup tinggi untuk memastikan kembalinya target inflasi The Fed sebesar 2 persen.
Nilai tukar Dolar Spot Antar Bank Jakarta (JISDOR) Bank Indonesia naik 16.177 terhadap dolar AS pada hari Kamis.