Menengok Kemegahan ‘Kota Terlarang’ Kekaisaran Cina 

OLEH Kamran Dikarma, dari Beijing, Tiongkok

iaminkuwait.com, BEIJING – Selain Tembok Besar, China punya situs budaya lain yang juga menjadi landmark, yakni Kota Terlarang. Terletak di pusat kota Beijing, 14 juta wisatawan, lokal dan asing, mengunjungi Kota Terlarang setiap tahunnya.

Pada Kamis (30/5/2024), sekitar pukul 10.00 waktu Beijing, saya bersama para jurnalis peserta China International Press Center (CIPC) tiba di Gerbang Meridian yang merupakan ‘gerbang pertama Kota Terlarang. Selain Gerbang Meridian, Kota Terlarang memiliki tiga gerbang lainnya yaitu Gerbang Kemajuan Timur, Gerbang Kemakmuran Barat, dan Gerbang Kekuasaan Ilahi.

Pada zaman kuno, Gerbang Meridian adalah tempat kaisar mengumumkan perintah kekaisaran dan perintah militer. Saat ini, Gerbang Meridian menjadi pintu gerbang bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Kota Terlarang.

Saat saya sampai di gerbang Meridian, antrian pengunjung sangat panjang. Kebanyakan adalah wisatawan domestik. Jika ingin berkunjung ke Kota Terlarang, pengunjung harus memesan tiket terlebih dahulu secara online. Kemudian manajemen memutuskan hari untuk mengunjungi kami. Sekitar 40 ribu orang melakukan perjalanan ke Kota Terlarang setiap hari.

Selama perjalanan di Lawtown, kami ditemani oleh seorang pemandu bernama Susan. Dia adalah perwakilan dari Pusat Bahasa dan Kebudayaan Beijing untuk Misi Diplomatik. Bagi saya dan jurnalis CIPC lain yang ikut serta, Susan berusaha menjelaskan sedetail mungkin tentang seluk beluk Kota Terlarang. 

Kota Terlarang adalah istana kerajaan terbesar di dunia. Bangunan istana ini memiliki luas 720 ribu meter persegi, dengan luas bangunan 150 meter persegi, di dalamnya masih terdapat 980 bangunan dengan lebih dari 70 balai dan istana. Kota Terlarang berisi beberapa bangunan kayu kuno terbesar dan terindah di dunia.

Kota Terlarang dibangun pada masa Dinasti Ming pada awal abad ke-15. Tokoh yang memerintahkan pembangunannya adalah Zhu Di, Kaisar Dinasti Yongle Ming (memerintah 1402-1424). Pembangunan istana ini memakan waktu 14 tahun, dari tahun 1406 hingga 1420. Konon lebih dari satu juta pekerja, termasuk 100.000 pengrajin, terlibat dalam proses pembangunan Kota Terlarang.

Desain Kota Terlarang berakar kuat pada budaya Tiongkok kuno, seperti simbolisme dan prinsip Yin-Yang, serta Fengshui. Penataan kompleks mencerminkan keyakinan akan keselarasan antara langit dan bumi. Di dalam kompleks, bangunan terpenting, terutama yang berada di sudut utama, menghadap ke selatan untuk menghormati matahari. Bangunan dan ruang ritual di dalamnya diatur untuk mencerminkan kehadiran kekuatan kekaisaran yang besar sekaligus memperkuat ketidakpedulian individu.

Angka sembilan dianggap membawa keberuntungan dalam budaya Tiongkok kuno karena merupakan angka tunggal tertinggi dan angka sial. Oleh karena itu, angka sembilan biasanya terdapat di seluruh kompleks Kota Terlarang.

Kota Terlarang terbagi menjadi dua bagian utama.. lanjutkan membaca >>

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *