iaminkuwait.com, JAKARTA – Bagi pasangan yang sedang berjuang untuk hamil, program bayi tabung (IVF) merupakan pengobatan kesuburan modern yang dapat memberikan harapan baru. Cara ini bisa digunakan untuk membantu pasangan mengatasi masalah kesuburan.
“Dalam prosedur ini, sel telur dikeluarkan dari indung telur wanita dan digabungkan dengan sperma di laboratorium untuk menghasilkan embrio. Kehamilan,” Dokter Spesialis Obstetri dan Dokter Spesialis Kandungan. Ginekologi dijelaskan oleh Christofani Ecopatria.
Dokter spesialis di Siloam Hospital Group menjelaskan bahwa bayi tabung seringkali menjadi pilihan ketika metode kesuburan lain tidak berhasil atau ketika ada kondisi medis yang menghalangi kehamilan alami. Proses IVF menggunakan beberapa siklus hormon untuk merangsang ovarium agar menghasilkan lebih banyak sel telur, yang diambil melalui proses kecil dan terkontrol.
Ia mengatakan, sperma yang digunakan bisa berasal dari pasangannya, tergantung situasinya. Setelah pembuahan di laboratorium, embrio dipantau selama beberapa hari untuk memastikan kesehatannya sebelum dipindahkan.
“IVF dapat melibatkan berbagai prosedur lain, seperti pemilihan embrio terbaik, pengujian genetik, atau penggunaan sel telur atau sperma untuk meningkatkan peluang keberhasilan kehamilan,” jelasnya.
Ecopatria menambahkan, usia seorang wanita berperan penting terhadap kualitas embrio dan keberhasilan proses bayi tabung. Setelah tiga puluh lima tahun, kualitas embrio menurun secara signifikan. Data menunjukkan bahwa perempuan saat ini memiliki kualitas embrio sekitar 85 persen lebih baik dibandingkan perempuan yang lebih muda, yang secara langsung mempengaruhi tingkat IVF.
“Jadi, semakin dini pasangan merencanakan dan menerima bayi tabung setelah usia 35 tahun, semakin baik. Penurunan kualitas embrio yang sedang berkembang membuat keputusan pertama bisa diambil. Ini sangat penting, terutama jika pasangan sudah matang,” jelasnya.
Ia menjelaskan, Rumah Sakit Siloam menggunakan berbagai teknologi canggih untuk meningkatkan tingkat keberhasilan program bayi tabung. Pertama, injeksi sperma intrasitoplasma (ICSI). Teknologi ini melibatkan penyuntikan satu sperma langsung ke dalam sel telur, yang meningkatkan peluang kesuburan, terutama dalam kasus masalah kesuburan pria.
Kedua, pengujian genetik praimplantasi (PGT). Teknologi ini memungkinkan analisis genetik embrio sebelum ditanamkan ke dalam rahim. PGT dapat mendeteksi kelainan genetik dan meningkatkan peluang kehamilan.
Ketiga, embrio dibekukan. Embrio yang tidak menggunakan proses bayi tabung dapat dibekukan untuk digunakan di kemudian hari sehingga memberikan keleluasaan lebih bagi pasangan, jelasnya.