Mengenal Penyebab Kanker Paru, Salah Satu Kanker Terbanyak di Indonesia

iaminkuwait.com, JAKARTA — Kanker paru merupakan penyakit kesehatan serius dan salah satu jenis kanker yang paling banyak ditemui di Indonesia. Faktor utama yang menyebabkan hal ini adalah merokok. Namun faktor lain, seperti paparan asap, zat berbahaya seperti asbes dan radon, serta polusi udara, juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru.

“Kanker paru-paru terjadi ketika sel-sel paru-paru tumbuh di luar kendali. “Ada dua jenis utama kanker paru-paru: kanker paru-paru primer, yang dimulai di paru-paru itu sendiri, dan kanker paru-paru sekunder, dimana kanker telah menyebar ke bagian tubuh lain,” kata Semangi Guinanjar, dokter spesialis paru di Rumah Sakit Siloam MRCCC. Siaran pers Arum Desianti, Jumat (19 Juli 2024).

Areum menjelaskan, gejala penyakit tidak selalu terlihat pada tahap awal. Namun tanda-tanda awal yang sering muncul antara lain sesak napas, suara serak, batuk terus-menerus dengan atau tanpa lendir dan darah, nyeri dada, dan rasa lelah, ujarnya.

 

Jika kanker paru-paru menyebar, gejalanya mungkin termasuk sakit kepala, penurunan berat badan yang cepat, masalah keseimbangan, mata dan kulit menguning, nyeri sendi dan tulang, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Dijelaskannya, beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis kanker paru antara lain rontgen dada untuk memeriksa kelainan, CT scan untuk mendapatkan gambaran lebih detail, tes sitologi dahak untuk mendeteksi sel kanker pada dahak, dan tes sitologi dahak untuk mendeteksi sel kanker pada dahak. biopsi dilakukan. Sampel jaringan yang mencurigakan diambil dengan bronkoskopi.

Lebih lanjut, dokter lulusan universitas Indonesia ini mengatakan, pengobatan kanker paru-paru disesuaikan dengan jenis kanker dan derajat metastasisnya. Beberapa pilihan pengobatan termasuk pembedahan, kemoterapi, terapi radiasi, terapi bertarget, dan imunoterapi. Setiap pasien akan mendapatkan metode pengobatan yang disesuaikan dengan kondisinya.

 

Arum juga memberikan penjelasan tambahan mengenai salah satu prosedur diagnostik kanker paru: USG endobronkial atau lebih dikenal dengan EBUS. EBUS adalah prosedur yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan mengambil sampel dari saluran pernapasan, paru-paru, dan kelenjar getah bening.

Prosedurnya menggunakan selang kecil yang dilengkapi kamera video dan USG yang dimasukkan melalui mulut dan tenggorokan, ujarnya.

Menurutnya, EBUS memiliki beberapa keunggulan, antara lain kemampuannya memberikan sampel hidup langsung dari area pengambilan, menghasilkan gambar detail untuk evaluasi patologi, dan memberikan pilihan anestesi sedang atau umum. Proses EBUS juga relatif cepat dan sebagian besar pasien dapat dipulangkan pada hari yang sama.

 

CEO Areum mengatakan: “EBUS memiliki akurasi dan tingkat keberhasilan sebesar 95%, sehingga dapat menjadi alternatif diagnosis yang tepat, dengan bantuan diagnosis EBUS, pasien akan mendapatkan proses pengobatan yang benar dan kualitas hidupnya akan meningkat.” .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *