Menhub: Pembangunan Transportasi Massal Tekan Kemacetan dan Polusi

Radar Sumut, JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pengembangan transportasi massal merupakan salah satu cara untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara, khususnya di wilayah DKI Jakarta.

“DKI Jakarta sudah menyediakan MRT, LRT, KRL dan menggunakan transportasi massal sehingga tidak ada kemacetan dan tidak ada polusi,” kata Budi usai menghadiri penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT MRT Jakarta dan Sojitz Corporation di Bundaran HI. . Stasiun MRT, Jakarta, Rabu (17/4/2024).

Oleh karena itu, Budi mengimbau masyarakat khususnya di wilayah DKI Jakarta untuk menggunakan transportasi umum guna mengurangi kemacetan lalu lintas dan polusi udara.

“Pada kesempatan ini saya berpesan agar penggunaan angkutan massal di Jakarta tidak terlalu tinggi, sehingga saya mengajak untuk menggunakan angkutan massal,” kata Budi.

Menurut Budi, DKI Jakarta akan menjadi kota percontohan transportasi massal di wilayah Indonesia.

“Saya sudah sering mengatakan bahwa Jakarta adalah contoh bagi kota-kota lain dan transportasi massal penting bagi setiap kota di Indonesia,” kata Budi.

Ia mengatakan, pemerintah tetap berkomitmen untuk meningkatkan mobilitas dan akses transportasi bagi masyarakat.

“Memang benar apa yang diumumkan Presiden (Joko Widodo) tentang MRT beberapa tahun lalu. “Dan benar Pak Gubernur, Jakarta adalah contoh transformasi perkotaan,” kata Budi.

Sebelumnya, PT MRT Jakarta (Perseroda) dan Sojitz Corporation, perusahaan asal Jepang, menandatangani perjanjian kerja sama desain dan pembangunan MRT Jakarta CP205 Fase 2A, khususnya sistem kereta api dan rel.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Weni Maulina dan Deputy General Manager Departemen Infrastruktur Bandara dan Transportasi Sojitz Corporation Naoki Kazama serta disaksikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi, Aktor. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat.

Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat mengatakan, proses tender CP205 menggunakan penawaran kompetitif internasional dengan masa kontrak 75 bulan yakni hingga akhir tahun 2029.

Tuhijat mengatakan CP205 merupakan bagian dari paket kontrak kerja pembangunan MRT Jakarta Fase 2A. Paket kontrak CP205 mencakup gardu induk, sistem distribusi tenaga listrik, saluran udara, persinyalan, telekomunikasi, SCADA (Kontrol Pengawasan dan Akuisisi Data), jalur dan pintu ujung platform.

“Nilai kontraknya Rp 4,2 triliun. “CP205 akan mendukung operasional MRT Jakarta dari Bundaran HI hingga Kota,” kata Tuhiyat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *