iaminkuwait.com, JKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia bisa terus tumbuh perekonomiannya pada kuartal I-2024 hingga 5,1 persen year-on-year (y/y).
“Di tengah ketidakpastian dunia, perekonomian Indonesia terus menunjukkan stabilitas yang terlihat dari pertumbuhan kuartal I,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Senin (06/04/2024).
Di sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga naik sebesar 4,9 persen dan konsumsi rumah tangga non-manufaktur (LNPRT) sebesar 24,3 persen (y/y). Kuatnya pertumbuhan konsumsi perumahan terutama disebabkan oleh ekspansi, peningkatan aktivitas ekonomi selama Ramadhan, kenaikan gaji aparatur sipil negara (ASN) dan iuran pensiun (THR).
Sayangnya, belanja pemerintah terkait penyelenggaraan pemilu juga turut mendorong konsumsi dalam negeri melalui pemberian honorarium kepada penyelenggara pemilu. Pada periode tersebut, penggunaan LNPRT meningkat terutama akibat berbagai kegiatan terkait pemilu 2024, jelasnya.
Sementara itu, belanja konsumsi masyarakat (PKP) tumbuh dua digit, yakni sebesar 19,9 persen (y/y). Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan iuran ASN, iuran THR, sewa properti, dan sewa sosial. PKP menyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar ketiga pada triwulan I 2024 sebesar 1,1 persen setelah konsumsi masyarakat dan pembentukan modal tetap bruto.
PMTB atau investasi menunjukkan pertumbuhan sebesar 3,8 persen (y/y), yang didukung oleh belanja pemerintah terkait sektor. Meningkatnya keberlanjutan sumber daya alam, kinerja makroekonomi yang sangat baik, dan stabilitas sosial politik menjaga daya tarik Indonesia sebagai tujuan investasi.
Kinerja investasi sektor swasta tercermin dari realisasi penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri pada triwulan I yang meningkat sebesar 22,1 persen (y/y), dengan sebaran investasi yang berimbang antara dan luar Pulau Jawa.
Perlambatan perekonomian global mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan Indonesia. Pada kuartal pertama tahun 2024, penjualan aktual akan terus tumbuh sebesar 0,5 persen (y/y), didukung oleh pertumbuhan di bidang jasa dan kuatnya arus kunjungan wisatawan asing ke Indonesia.
Di sisi lain, volume ekspor produk-produk utama seperti baja dan bahan bakar mineral lebih kuat, meningkat sebesar 35,8 persen dan 5,4 persen pada kuartal pertama tahun 2024 (y/y). Sementara itu, impor riil juga meningkat sebesar 1,8 persen (y/y). Kuartal pertama tahun 2024. Secara keseluruhan ekspor (ekspor-impor) menyumbang kenaikan sebesar 0,2 persen.
Menurut Menkeu, terdapat permasalahan global yang harus dihadapi ke depan, seperti arah kebijakan The Fed, menguatnya ketegangan geopolitik, dan perpindahan ke rantai pasok global yang belum pulih.
Sebagai langkah awal upaya internasional, Sri Mulyani meyakinkan otoritas moneter dan sektor keuangan akan terus mendukung sinergi dan koordinasi untuk menjaga stabilitas negara.
“Pemerintah akan terus memantau dan menilai dampak tekanan global terhadap perekonomian dan kondisi keuangan. APBN akan terus mendorong daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi yang pesat,” kata Sri Mulyani.