Menkeu Tekankan Pentingnya Sikap Proaktif IPG untuk Transisi Energi

Radar Sumut, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya sikap proaktif negara-negara anggota International Partners Group (IPG) dan negara-negara anggota Just Energy Transition Partnership (JETP) untuk mencapai transisi energi yang berkeadilan.

Pandangan tersebut diungkapkannya saat mengikuti diskusi yang didukung oleh Global Energy Alliance for People and Planet (GEAPP), South African Presidential Climate Commission, dan World Resources Institute (WRI) pada Rabu (17/4) waktu setempat. Bank Dunia.

“Peran proaktif dari semua pihak sangat kita butuhkan agar koordinasi antara negara-negara anggota IPG dengan lembaga perantara keuangan lebih lancar dan koheren, sehingga kita dapat mewujudkan sinergi, menjawab tantangan, dan meningkatkan upaya bersama,” kata Mulyani dalam pidatonya. pidato. Pernyataan di Jakarta, Jumat.

Indonesia JETP memiliki Program Kerja Sama Indonesia, yang menyediakan pendanaan untuk mempercepat transisi yang adil menuju Net Zero (GFANZ) yang didanai oleh dana IPG publik dan swasta melalui Glasgow Financial Alliance.

“JETP merupakan salah satu pencapaian nyata Indonesia pada KTT Presidensial G20 di Bali tahun 2022,” kata Menkeu.

Menteri Keuangan mengumumkan kerja sama dengan IPG dalam pengembangan kebijakan komprehensif dan rencana investasi JETP di Indonesia akan dimulai pada November 2023.

Kolaborasi ini memiliki tujuan yang ambisius, seperti mencapai 44 persen pangsa energi terbarukan dalam bauran energi nasional pada tahun 2030 dan mencapai emisi net-zero di sektor ketenagalistrikan pada tahun 2050.

Menteri Keuangan membahas struktur pembiayaan, yang mencakup bagian hibah sebesar 3 persen dari komitmen dana publik dan sekitar 60 persen pinjaman berbunga rendah. “Saya menekankan perlunya pendanaan lunak, penyederhanaan akses, dan pentingnya menjaga transparansi dan akuntabilitas,” ujarnya.

Selain kerja sama JETP, Indonesia juga didanai oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) untuk melaksanakan Mekanisme Transisi Energi (ETM) – yang merupakan platform transisi energi nasional.

Sedangkan Indonesia sebagai accelerator fund mengusulkan agar dana JETP dapat disalurkan melalui platform negara ETM. Indonesia juga mengalami kemajuan yang baik, seperti beberapa proyek prioritas dan target pada tahun 2024 di bawah JETP. Menkeu menekankan pentingnya sikap proaktif IPG terhadap transisi energi

JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya sikap proaktif negara-negara anggota International Partners Group (IPG) dan Just Energy Transition Partnership (JETP) dalam mencapai transisi energi yang berkeadilan.

Pandangan tersebut diungkapkannya saat mengikuti diskusi yang didukung oleh Global Energy Alliance for People and Planet (GEAPP), South African Presidential Climate Commission, dan World Resources Institute (WRI) pada Rabu (17/4) waktu setempat. Bank Dunia.

“Kami sangat membutuhkan peran proaktif dari semua pihak, sehingga koordinasi antara negara-negara anggota IPG dan lembaga keuangan perantara menjadi lebih lancar dan koheren, sehingga memungkinkan terwujudnya sinergi, tantangan yang harus diatasi, dan upaya bersama yang dapat dimanfaatkan,” kata Bapak Moolani. dalam pidatonya. Pernyataan di Jakarta, Jumat.

Indonesia JETP memiliki Program Kerja Sama Indonesia, yang menyediakan pendanaan untuk mempercepat transisi yang adil menuju Net Zero (GFANZ) yang didanai oleh dana IPG publik dan swasta melalui Glasgow Financial Alliance.

“JETP merupakan salah satu pencapaian nyata Indonesia pada KTT Presidensial G20 di Bali tahun 2022,” kata Menkeu.

Menteri Keuangan mengumumkan kerja sama dengan IPG dalam pengembangan kebijakan komprehensif dan rencana investasi JETP di Indonesia akan dimulai pada November 2023.

Kolaborasi ini memiliki tujuan yang ambisius, seperti mencapai 44 persen pangsa energi terbarukan dalam bauran energi nasional pada tahun 2030 dan mencapai emisi net-zero di sektor ketenagalistrikan pada tahun 2050.

Menteri Keuangan membahas struktur pembiayaan, yang mencakup bagian hibah sebesar 3 persen dari komitmen dana publik dan sekitar 60 persen pinjaman berbunga rendah. “Saya menekankan perlunya pendanaan lunak, penyederhanaan akses, dan pentingnya menjaga transparansi dan akuntabilitas,” ujarnya.

Selain kerja sama JETP, Indonesia juga didanai oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) untuk melaksanakan Mekanisme Transisi Energi (ETM) – yang merupakan platform transisi energi nasional.

Sedangkan Indonesia sebagai accelerator fund mengusulkan agar dana JETP dapat disalurkan melalui platform negara ETM. Indonesia melihat kemajuan yang baik, seperti beberapa proyek yang diprioritaskan dan berorientasi target pada tahun 2024 dalam kerangka JETP.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *