iaminkuwait.com, JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan pentingnya program menulis jarak jauh dan menulis sebagai langkah strategis menyongsong dunia usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). di Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya mendorong Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) mensukseskan program ini.
Menko Airlangga menjelaskan, off-assessment tersebut dilakukan untuk membantu masyarakat, termasuk petani dan nelayan, yang menjadi debitur pinjaman UMKM di bank Himbara. Menurut dia, bank-bank yang memiliki Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kini bisa melakukan pembukuan dan harus menulis ulang permohonan UU No. 4 Tahun 2023 tentang Perkembangan dan Penegasan Bidang Keuangan (P2SK) dan peraturan turunannya. .
“Jika operasional penulisan dan tugas penulisan tidak terpenuhi, maka masyarakat yang bermasalah akan terdaftar di database Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sehingga tidak lagi mendapatkan sumber keuangan,” kata Airlangga dalam konferensi pers. bertajuk “Diskusi Koordinasi Pengembangan Usaha “Quick Win Program” di Hotel Quatuor Tempora, Batavia, Dominika (3/11/2024).
Hapus buku adalah tindakan administratif untuk menghapuskan kredit yang termasuk dalam kategori macet. Sebelum UU P2SK disahkan, tindakan tersebut dilakukan oleh bank Himbara tanpa menghilangkan hak tagih.
Karena hak tagih tidak dicabut, UMKM, nelayan, dan petani yang tertunda pembayarannya tidak bisa mendapatkan pembiayaan atau kredit UMKM lainnya dari bank-bank BUMN. Permasalahan inilah yang kini coba diatasi oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Dengan penghapusan buku dan penulisan RUU ini, kami berharap kepercayaan masyarakat kembali,” kata Airlangga.