Menteri Basuki Mengaku Terbuka dengan Aspirasi People’s Water Forum 

iaminkuwait.com, BADUNG – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono memberikan tanggapan terhadap acara Forum Air Rakyat yang dibongkar paksa oleh sekelompok organisasi masyarakat di Bali. Basuki mengaku terbuka untuk berbagai kegiatan, termasuk acara ini.

“Bagi saya ini (acara Forum Rakyat tentang air) biasa saja, demonstrasi di Indonesia juga biasa saja,” kata Basuki pada konferensi pers penutup acara World Water Forum di Nusa Dua, Bali, Jumat (24 /05/2024). .

Basuki juga berjanji akan bertemu dan mengundang penyelenggara Forum Air Rakyat untuk mendengarkan aspirasinya. “Saya kira ke depan kalau ada aspirasi, saya minta, saya datangi, saya pesan juga. Semua sama, boleh ngomong apa saja,” kata Basuki.

Ia juga mengatakan, kegiatan apapun tidak dilarang oleh pemerintah jika tidak bersifat anarkis dan melanggar ketertiban umum. “Saya sempat berdiskusi dengan Pak Lohut dan pihak berwenang, ternyata kegiatan di sana tidak dilarang selama tidak mengganggu kami,” jelas Basuki.

Sekadar informasi, Forum Air Rakyat merupakan forum masyarakat sipil yang didedikasikan untuk mengkritik privatisasi air dan mendorong pengelolaan air untuk kesejahteraan manusia. Forum ini juga dianggap sebagai pesaing World Water Forum (WWF) yang akan diselenggarakan di Nusa Dua, Bali pada tahun 2024. 18-25 Mei

Sayangnya, Forum Air Rakyat yang juga digelar di Bali pada tahun 2024 lalu. 20 Mei mengintimidasi dan membubarkan paksa puluhan ormas patriotik Garuda Nusantara (PGN). Massa PGN beberapa kali mendatangi tempat itu dan meminta penghentian pelaksanaan PWF 2024.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Dana Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) di Bali, kelompok ormas PGN menggunakan cara-cara seperti pemaksaan, intimidasi, dan pelanggaran hukum untuk membongkarnya. Kelompok ini tercatat menyita secara paksa poster promosi, baliho, dan aksesoris agenda tersebut, bahkan melakukan penganiayaan fisik terhadap beberapa peserta forum.

Selain itu, kelompok ormas ini juga memaksa Panitia dan peserta Forum Air Rakyat 2024 untuk membubarkan agenda tersebut karena dianggap melanggar pidato lisan Gubernur Bali pada konferensi World Water Forum di Bali.

Perlu dicatat bahwa imbauan tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum dan perlu diingat bahwa hal tersebut justru melanggar ketentuan konstitusi yang menjamin kebebasan berkumpul, berekspresi, dan berpendapat, demikian keterangan LBH Bali.

Untuk itu, YLBHI Bali mengimbau pemerintah Indonesia menghentikan segala bentuk intimidasi dan kekerasan dalam pelaksanaan PWF 2024, baik yang dilakukan pejabat publik maupun organisasi masyarakat.

“Kami menghimbau negara untuk menjamin dan melaksanakan hak konstitusional warga negara agar dapat berkunjung tanpa adanya tekanan,” kata Balis kepada YLBHI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *