iaminkuwait.com, JAKARTA – “Kancil itu anak gila, dia suka mencuri mentimun, ayo cepat tangkap, tidak ada ampun.” Itu salah satu lagu klasik untuk generasi milenial atau anak-anak kelahiran tahun 90an yang terinspirasi dari legenda Si Kancil.
Pada Hari Buku yang jatuh setiap tanggal 17 Mei, para orang tua hendaknya mengingatkan anak-anaknya akan pentingnya membaca cerita.
Hal ini dikarenakan dongeng mempunyai nilai-nilai pembentukan karakter yang dapat meningkatkan daya pikir anak, misalnya dalam dunia Si Kancil mengajarkan anak untuk tidak mencuri tingkah lakunya.
Kisah Xi Kancil, meski ditulis sederhana, bisa menjadi elemen penting dalam gerakan antikorupsi di kalangan anak-anak.
Membenamkan diri dalam dunia imajinasi anak-anak memang tidak mudah, namun penulis fiksi anak Vatiek Ideo melakukannya setiap hari.
Nama lengkap Watiek Ideo adalah Solikhatul Fatonah Kurniawati. Lahir pada tahun 1982 dan kini tinggal di Sidoarjo, Jawa Timur, ia telah menulis lebih dari 370 buku anak sejak ia mulai menulis 14 tahun lalu.
Pada tahun 2023, perempuan yang akrab disapa Kak Watiek ini berhasil meraih Anugerah Kebudayaan Indonesia 2023 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada kategori Pelopor dan Inovator.
Hal ini bermula dari kecintaannya terhadap binatang
Buku Watiek yang pertama kali terbit diberi judul Petualangan Lily dan Wino. Buku tersebut bercerita tentang Lily yang bisa berbicara dengan binatang.
“Memang benar Millie bisa berbicara dengan hewan-hewan di negaranya. Kenapa aku membesarkannya? Karena aku mencintai binatang. Jadi kalau aku menulis sesuatu yang aku sukai dan cintai, aku berharap akan lebih mudah untuk menulisnya, dan itu sedang terjadi.” . menjadi kenyataan,’ katanya.
Dalam Petualangan Lily dan Wino, Lily, Wino dan teman-teman hewannya menemukan banyak hal sambil bermain, seperti telur penyu, dan membantu ibu yang membutuhkan saat bermain di hutan.
Sebuah cerita sederhana tapi….