REPUBLIKA.CO. Seminar wisuda dilaksanakan pada Rabu (12/6/2024) di Aula Gedung Dekan Unisba Phicom, Jalan Tamansari, Gedung Dekan Unisba Phicom dengan topik ‘Dampak Media Sosial terhadap Komunikasi, Kepribadian dan Kesehatan Mental’.
Seminar tersebut menghadirkan Dr. Dedeh Fardila M.C., Ph.D. Dedeh Fardila M.C., Psikolog Universitas Maranatha, Efni Indriani M.C.I., Edya Martina S., ICP Diskominfo Cabang Jawa Barat, Digital Founder Dudi Sugandi dan peserta Gen-Z. Nabila Isma.
Sementara itu, keynote speaker pada pembukaan seminar adalah Direktur FICOM, Prof. Dr. Ati Rahmiati M.S. Berbicara pada seminar tersebut, Profesor Ati mengatakan: “Kami mencoba mempertemukan para akademisi untuk mengangkat isu-isu terkini dan juga mendiskusikan perkembangan di bidang media massa.”
Ati berpendapat bahwa perguruan tinggi harus berperan tidak hanya di Pantai Gading tetapi juga di dunia media. Setidaknya, kata dia, lembaga tersebut bisa memberikan ide, pendapat, dan solusi yang bisa disampaikan kepada masyarakat.
Seminar ini dihadiri oleh mahasiswa Magister Sains Komunikasi (MICOM) Unisba yang antusiasnya memang disengaja. Ia mengatakan, hari ini para mahasiswa mendapat kesempatan untuk belajar tentang media dan perubahan yang terjadi di masyarakat.
“Bukan sekedar ide, coba implementasikan berdasarkan keadaan nyata,” imbuhnya. Diakui Ati, masyarakat yang tidak berpendidikan masih terlalu rendah untuk memahami bahaya penyebaran di media sosial. Oleh karena itu, melalui pelatihan ini, pihaknya berharap dapat menjadi jembatan bagi masyarakat untuk belajar membaca dan menulis.
Pakar komunikasi dan media Dr. Isnisba. Dedeh Fardila mengatakan, perkembangan media massa merupakan hal yang penting. Ia mengatakan, kehidupan masyarakat saat ini tidak bisa lepas dari media, termasuk media sosial.
“Di satu sisi tidak mempermudah keadaan, namun di sisi lain banyak berita buruk dan kebohongan yang tersebar di masyarakat melalui media, terutama melalui media sosial,” ujarnya. Dedeh berpendapat, media massa dapat mengubah cara masyarakat berkomunikasi, mulai dari keluarga hingga masyarakat luas.
Banyak orang di Indonesia yang membicarakan media sosial. Menurut Dedeh, WhatsApp, Facebook, dan TikTok menempati urutan pertama. Sedangkan platform media sosial terpopuler adalah TikTok. “Orang-orang di TikTok menghabiskan banyak waktu untuk mengikuti YouTube. “Kata-kata adalah raja saat ini, jadi orang-orang selalu mencari cara untuk menjadi viral,” katanya.
Seminar selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 22 Juni 2024 dengan mengangkat tema ‘Dampak Media terhadap Masyarakat di Era Digital’. Nantinya dalam pelatihan ini akan menjadi narasumber Provinsi Barat dan Direktur Komunikasi dan Telekomunikasi (Discominfo), Dr. Ika Mardia, Wakil Direktur, Dewan Media, Muhammad Agung Dharmajaya, Dosen dan Dosen UPI. , Prof. Dr. N. Karim Suradi M.C., Direktur Disway National Network sekaligus Sekretaris SPS Jabar Sukhendrik C. Ip M.Ipol.
Sementara itu, pembicara utama pada simposium tanggal 22 Juni 2024 adalah Direktur Program Studi Micom, Prof. Dr. Dua Junita Trivardhani S.Sos M.S. Workshop ini akan dimoderatori oleh Djok Risvoto dan M. Fauzi Nervenda (pendiri Pesona di depan umum).