iaminkuwait.com, JAKARTA – Pesawat luar angkasa Chang’e-6 diharapkan bisa mengungkap sejarah terbentuknya bulan yang masih menjadi misteri bagi manusia. Misi Chang’e-6 akan mendarat di sisi terjauh Bulan.
“Misi Chang’e-6 sangat menarik karena akan memberi tahu kita banyak tentang sejarah awal dan pembentukan bulan, terutama karena sisi jauh bulan mungkin masih menjadi misteri karena kita belum pernah melihatnya,” ujarnya. dikatakan. Neil Melville, kepala proyek Ion Negatif di Permukaan Bulan (NILS), mengatakan Jumat (5/3/2024) di Haiku, Provinsi Hainan, Tiongkok.
NILS merupakan proyek Badan Antariksa Eropa (ESA) yang bekerja sama dengan peluncuran wahana antariksa Chang’e-6.
Chang’e-6 milik Badan Antariksa Nasional China (CNSA) diluncurkan dari Situs Peluncuran Luar Angkasa Wenchang pada Rabu (05/03/2024) pukul 17:27 waktu setempat menggunakan peluncuran Long March-5 Yao-8 kendaraan. .
“Menurut saya penjelajahan luar angkasa mendorong kita untuk menyadari bahwa bumi hanya satu, dan manusia juga merupakan satu spesies, yaitu satu kesatuan, dan kini seiring kita melanjutkan perjalanan yang masih dalam tahap awal penjelajahan alam semesta, kita perlu berkolaborasi.” Neal menambahkan.
Selain ESA, misi Chang’e-6 juga berkolaborasi dengan badan antariksa Perancis (Centre national d’études spatiales atau CNES) untuk mendeteksi isotop radon di permukaan bulan; Badan Fisika Nuklir Italia (Institut Fisika Nuklir Nasional atau INFN) akan menyediakan Reflektor Laser Pendaratan (Fasilitas Pendaratan – Penelitian Refleksi Laser Berkeliaran); Juga satelit kecil dari Pakistan bernama ICUBE-Q Cubesat yang memiliki kamera optik ganda untuk memotret permukaan Bulan.
“Saya senang melihat semua badan antariksa merespons dengan cara yang sama.” Jika kami terus melakukan ini, kami akan mempercepat menuju masa depan dengan lebih banyak misi dan tujuan yang ingin dicapai, jadi saya sangat gembira dengan peluncuran ini. – tambah Nilas.
Tentang program NILS…