iaminkuwait.com, SIBOLGA — PT PLN (Persero) berhasil menyelamatkan nelayan di Tapanula Tengah dengan menyediakan 4 unit Unit Penyedia Tenaga Listrik Umum (SPLU). Inovasi PLN yang merupakan bagian dari program Elektrifikasi Laut juga terbukti mampu menekan biaya operasional nelayan hingga 70 persen.
Elektrifikasi kelautan merupakan pemanfaatan atau peralihan penggunaan tenaga listrik untuk kegiatan operasional di bidang kelautan, salah satunya adalah penggunaan SPLU. Dengan bantuan program ini, para nelayan dapat mempercepat proses bongkar muat hasil laut dari kapal nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kecamatan Sarudyk, Wilayah Tapanuli Tengah.
Sebelum SPLU, proses bongkar muat ikan memakan waktu sekitar dua jam dan memerlukan start mesin yang memerlukan penggunaan bahan bakar untuk penerangan. Hutagalung, salah satu pemilik kapal nelayan mengaku berterima kasih kepada SPLU atas sumbangan zloty tersebut.
“Setelah menggunakan SPLU, kami tidak perlu menyalakan mesin karena hanya menyalakannya untuk menyalakan kapal saat bongkar muat ikan. Sehingga bisa menekan biaya operasional pembelian bahan bakar. Dengan menggunakan SPLU terbukti bisa mengurangi biaya operasional hingga 70 persen.” kata Hutagalung.
Direktur Utama PLN Darmavan Prasojo mengatakan program PLN Elektrifikasi Kelautan merupakan wujud komitmen PLN dalam meningkatkan produktivitas di sektor kelautan. Ketersediaan listrik PLN yang andal membuat kegiatan penangkapan ikan menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan untuk mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.
“Dengan melakukan elektrifikasi kapal laut dalam bentuk penyediaan SPLU, kami ingin berkontribusi terhadap pengembangan produktivitas melalui penghematan bagi badan usaha di bidang maritim dan optimalisasi operasional pelabuhan. Program ini juga mendorong para pelaku usaha untuk menggunakan energi hijau,” kata Dharmavan.
Direktur PLN-Unit Distribusi Utama (UID) Sumut Saleh Siswanta mengatakan SPLU dapat mendukung sektor perikanan dan kelautan di wilayah Tapanuli Tengah. Dengan demikian, bongkar muat hasil laut di pelabuhan dapat berjalan lebih efisien.
“SPLU merupakan inovasi PLN dalam program Laut Listrik yang merupakan wujud transformasi PLN untuk meningkatkan pelayanan ketenagalistrikan yang nyaman, terjangkau, andal, dan bersih bagi nelayan dan pelaku usaha,” kata Saleh.
Saleh menegaskan, PLN akan melanjutkan program Elektrifikasi Laut menggantikan kebutuhan listrik kapal yang saat ini harus beroperasi dengan mesin diesel (BBM). Oleh karena itu, perahu yang berlabuh atau stasiun dapat menggunakan listrik dalam mata uang zlotys untuk memperlancar kegiatan penangkapan ikan.
“Adanya program ini dapat mendukung efisiensi biaya operasional kapal laut. Baik kapal ikan, kapal wisata, dan lain-lain, dapat berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat sekitar,” kata Salih.