OJK Catat Penyaluran Kredit di Sumbagsel Capai Rp 278,29 Triliun

Radar Sumut, PALEMBANG — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran pinjaman di wilayah Sumatera Selatan (Sumbagsel) hingga Februari 278,29 triliun Rp 2024. Kepala OJK Sumsel dan Bangka Belitung (Sumsel dan Babol) Untung Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima di Palembang, Kamis, menyebutkan capaian tersebut meningkat 6,53 per tahun (year and year/yoy).

Menurutnya, situasi ini juga menunjukkan perkembangan komunikasi perbankan tertinggi di kawasan. Situasi tersebut sarat dengan kredit konsumsi yang berada pada angka 43,10 persen dan tingkat kredit bermasalah (NPL) yang masih berada pada level 1,02 persen, ujarnya.

Pada periode tersebut, jumlah dana luar negeri (DPK) daerah mengalami penurunan sebesar 0,26 persen atau Rp 252,84 miliar dan mayoritas pada tabungan mencapai 52,36 persen.

Ia merinci, pada Februari 2024, kredit yang dikuasai sektor perdagangan supermarket dan pertokoan mencapai Rp53,62 triliun atau meningkat 4,62% ​​(year-on-year). Namun pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor ekonomi pertanian, perburuan, dan kehutanan yaitu sebesar 6,73 persen atau Rp 53,36 miliar yang merupakan pangsa pasar 10,54 persen terhadap APBN.

Kredit kepada UMKM yang mencapai Rp 114,12 triliun atau 41,01 persen dari total penyaluran kredit di Sumsel tercatat menjadi penopang pertumbuhan. “Capaian tersebut meningkat sebesar 11,20 persen dan berada di atas target nasional dengan rasio NPL netto sebesar 1,68 persen,” jelasnya.

Dikatakannya, secara umum kinerja industri jasa keuangan di wilayah Sumsel mencatatkan pertumbuhan yang baik, stabil dan berkesinambungan sejak Februari. Hal ini juga tercermin pada instrumen lainnya yaitu pasar uang dan sektor keuangan non-bank (NIB).

Selanjutnya, pihaknya juga mencatat hingga Januari 2024, terdapat 856.702 investor di Sumsel atau melonjak signifikan sebesar 20,45 persen dengan sebaran investor terbesar di Sumsel sebesar 38,01 persen, Lampang sebesar 34,66 persen, dan Jambi sebesar 13,87 persen. persentase

Kemudian pada sektor IKNB pada Januari 2024, jumlah pendapatan di Sumsel mencapai Rp41,27 triliun atau meningkat 7,51% yoy.

Namun jika dilihat dari jumlah kontraknya, turun 2,83% menjadi 5,71 juta kontrak,” kata Untung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *