Optimistis Raih Kinerja Cemerlang, Carsurin Optimalkan Peluang Ekonomi Hijau

iaminkuwait.com, JAKARTA – Carsurin Tbk (CRSN) berhasil mencatatkan kinerja positif dan sejumlah kolaborasi strategis sepanjang tahun 2023. Direktur Utama PT Carsurin Tbk Sheila Tiwan mengatakan perseroan berhasil mencatatkan omset sebesar Rp 444,43 miliar pada tahun 2023, meningkat sebesar 22,31 persen bisnis pada tahun 2022 sebesar Rp 363,37 miliar.

Mengingat kinerja tahun 2023 yang meyakinkan dan prospek bisnis sektor ICT yang masih cerah di tahun 2024, PT Carsurin Tbk optimis mampu mencapai proyeksi target pendapatan yang ditetapkan pada tahun 2024 sebesar Rp 468,71 miliar.  

“Kami yakin akan kinerja positif di tahun 2024. Pertumbuhan industri ICT akan terus tumbuh positif, sejalan dengan kebutuhan industri akan komitmen lingkungan, manajemen risiko, kepatuhan terhadap peraturan, peningkatan permintaan akan produk berkualitas serta teknologi dan layanan tinggi. , meningkatkan kesadaran konsumen terhadap keamanan dan kualitas produk seiring dengan tuntutan perdagangan global yang semakin berkembang,” kata Sheila di Jakarta, Jumat (28/6/2024).

Carsurin juga terus mendukung ambisi pemerintah untuk mencapai transformasi ekonomi dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan mengoptimalkan peluang bisnis perusahaan di tiga sektor. Sektor pertama adalah ekonomi hijau yang mencakup mitigasi perubahan iklim dan ekosistem kendaraan listrik. Sektor selanjutnya adalah ekonomi biru dan transisi energi.  

Perusahaan ini sedang mengembangkan beberapa peluang ekonomi ramah lingkungan, termasuk pengujian lingkungan, jejak karbon, sertifikasi gas rumah kaca (GRK), dan perdagangan karbon. Selain itu, terdapat peluang dalam rantai pasokan bijih nikel, pengujian baterai kendaraan listrik, dan hilir listrik.

Selain itu, terdapat peluang bagi sektor ekonomi biru di bidang infrastruktur maritim, pelayaran, dan pengoperasian barang berbahaya. Pada saat yang sama, untuk transisi energi, perusahaan menerapkan audit efisiensi energi, transformasi digital drone dan layanan terkait biofuel, cangkang inti sawit, dan Green Gold Label (GGL).  

Pada Februari 2024, perseroan mengumumkan aliansi strategis dengan National Battery Research Institute (NBRI), yang menandai kemajuan signifikan dalam kolaborasi kedua pihak untuk memperkuat posisi Indonesia di industri kendaraan listrik (VE).  

“Membangun fasilitas pengujian baterai kendaraan listrik merupakan langkah penting dalam perjalanan kami menuju masa depan Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan. Laboratorium bersama NBRI merupakan representasi komitmen kami terhadap keunggulan, inovasi dan komitmen kami terhadap kesejahteraan lingkungan,” kata Sheila. .

Kerja sama pendirian dan pengoperasian fasilitas pengujian baterai kendaraan listrik merupakan langkah penting dalam upaya menuju mobilitas berkelanjutan dan kepemimpinan teknologi di sektor kendaraan listrik Indonesia. 

Sepanjang tahun 2023, Carsurin berhasil membukukan laba kotor sebesar Rp229,67 miliar, tumbuh 25,17 persen dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp183,48 miliar.  

Dengan raihan laba bersih tahun 2023 sebesar Rp 27,80 miliar, perseroan optimis laba bersih Carsurin di tahun 2024 mencapai Rp 39,08 miliar. Sedangkan pendapatan perseroan diperkirakan mencapai Rp 468,71 miliar pada tahun 2024.  

Di sisi lain, perseroan juga berhasil mencatatkan pertumbuhan dari sisi aset. Pada tahun 2023, aset lancar mencapai Rp129,74 miliar, tumbuh pesat sebesar 52,03 persen dibandingkan akhir tahun 2022 sebesar Rp85,33 miliar. Sementara itu, aset tidak lancar juga mencatatkan pertumbuhan meyakinkan hingga 108,02 persen menjadi Rp176,31 miliar pada tahun 2023 dibandingkan Rp84,76 miliar pada akhir tahun sebelumnya.  

Dengan demikian, total aset pada tahun 2023 mencapai Rp306,05 miliar, meningkat 79,93 persen dari total aset tahun 2022 sebesar Rp170,09 miliar. Sedangkan liabilitas jangka pendek pada tahun 2023 tercatat sebesar Rp30,62 miliar, sedangkan utang jangka panjang sebesar Rp62 miliar. kewajiban berjangka. . Namun, perseroan berupaya menurunkan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang pada tahun 2024, masing-masing menjadi Rp 27,98 miliar dan Rp 57,34 miliar. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *