iaminkuwait.com, BOSTON – Pasien pertama yang menerima transplantasi ginjal babi hasil rekayasa genetika telah meninggal hampir dua bulan setelah prosedur tersebut. Hal itu disampaikan pihak keluarga dan pihak rumah sakit yang melakukan operasi pada Sabtu (11/5/2024).
Seperti diberitakan AP, Senin (13/5/2024), Richard “Rick” Slayman menjalani transplantasi di Rumah Sakit Umum Massachusetts pada Maret lalu di usia 62 tahun. Para ahli bedah mengatakan mereka yakin ginjal babi akan bertahan setidaknya dua tahun.
Tim transplantasi di Rumah Sakit Umum Massachusetts mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka sangat sedih atas kematian Slayman dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarganya. Mereka mengatakan mereka tidak memiliki bukti bahwa dia meninggal akibat transplantasi.
Orang pertama yang menggunakan prosedur ini adalah seorang pria dari Weymouth, Massachusetts. Sebelumnya, ginjal babi untuk sementara ditransplantasikan ke donor yang otaknya sudah mati. Dua pria menerima transplantasi jantung dari babi, meski keduanya meninggal dalam beberapa bulan.
Slayman menjalani transplantasi ginjal di rumah sakit pada tahun 2018, tetapi harus kembali menjalani cuci darah tahun lalu ketika transplantasi tersebut menunjukkan tanda-tanda kegagalan. Ketika timbul komplikasi dialisis yang memerlukan prosedur sering, dokternya merekomendasikan transplantasi ginjal babi.
Dalam sebuah pernyataan, keluarga Slayman berterima kasih kepada dokternya. “Upaya besar Anda dalam mengelola xenotransplantasi memberi keluarga kami tambahan tujuh minggu bersama Rick, dan kenangan yang kami buat selama waktu itu akan tetap ada dalam pikiran dan hati kami,” kata pernyataan itu.