iaminkuwait.com, JAKARTA — Pakar kesehatan yang tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Arnold Soetarso mengingatkan, imunisasi lengkap termasuk PCV dan penerapan pola hidup bersih (PHBS) seperti teratur mencuci tangan membantu anak untuk mencegah peradangan paru-paru. Efektivitas PCV dalam mencegah pneumonia mencapai 85 persen.
“Gunakan masker dan hindari atau jaga jarak dengan orang yang sedang sakit. Selain itu, lengkapi imunisasi sesuai jadwal,” ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Minggu (19/05/2024).
Vaksin PCV atau pneumococcal conjugate diberikan untuk mencegah infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae yang sering menyebabkan pneumonia atau infeksi radang paru.
Selain itu, bakteri ini dapat menyebabkan penyakit serius seperti meningitis dan infeksi telinga tengah. Oleh karena itu, menurut Arnold, imunisasi PCV sangat bermanfaat bagi anak atau kelompok masyarakat yang memiliki risiko tinggi terkena penyakit tersebut.
“Efektivitas PCV dalam mencegah penyakit serius, menurut beberapa penelitian, bisa mencapai 85 persen,” ujarnya.
Suntikan imunisasi PCV diberikan pada usia 2 dan 3 bulan sebagai imunisasi dasar, kemudian pada usia 12 bulan sebagai imunisasi lanjutan.
Suntikan vaksin diberikan bersamaan dengan imunisasi DPT-HB-Hib, obat tetes polio, dan imunisasi rotavirus. Secara khusus, imunisasi DPT-HB-Hib diketahui dapat mencegah pneumonia yang disebabkan oleh Haemophilus influenzae tipe b.
Merujuk pada Dinas Kesehatan DKI Jakarta, saat ini vaksinasi PCV sudah bisa didapatkan di seluruh puskesmas di Jakarta sebagai rangkaian vaksinasi dasar dan lanjutan.
Persiapan pemberian vaksin PCV pada dasarnya sama dengan pemberian vaksin lainnya, yaitu anak atau orang dewasa yang akan menerima vaksin harus dalam keadaan sehat, jelas Arnold yang bekerja di klinik Happy Baby Inc, Jakarta Barat.
Selain vaksin dan PHBS, Arnold juga berpesan kepada orang tua untuk meningkatkan kekuatan fisik anak, antara lain dengan memberikan makanan bergizi dan istirahat yang cukup.