iaminkuwait.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Mulani Indravati mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalokasikan 463,1 triliun pada sektor pendidikan hingga Oktober 2024.
Realisasi tersebut meningkat 10,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat Rp 417,7 triliun.
APBN akan terus menjadi motor penggerak peningkatan pendidikan dan sumber daya manusia (SDM) Indonesia untuk mencapai cita-cita Indonesia yang lebih baik, kata Srimlani dalam akun Instagram resminya. Jakarta, Selasa
Ia mengatakan, anggaran pendidikan disalurkan melalui tiga jalur yakni Belanja Pemerintah Pusat (BPP), Pemerintah Daerah (PEMDA) dalam bentuk Transfer Dana (TKD) dan Dana Pendidikan.
Melalui BPP, nilai realisasinya Rp 152,5 triliun Anggaran ini diterima 17,2 juta siswa melalui Program Indonesia Pintar (PIP) dan 889 ribu siswa melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Anggaran ini juga diterima 620,6 ribu guru dan 73,7 ribu dosen beserta informasi tunjangan profesi guru (TPD).
Dana ini disalurkan kepada 9,3 juta siswa melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan kepada 54.551 sekolah dan 197 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui Bantuan Operasional Universitas Negeri (BOPTN).
Sedangkan realisasi melalui TKD tercatat sebesar Rp 295,6 triliun Penerima manfaat siswa berupa BOS diberikan kepada 43,7 juta siswa dan 46 ribu lembaga pendidikan/sekolah. Kemudian Bantuan Operasional Pendidikan Anak Usia Dini (BOP PAUD) 6,2 juta siswa dan 3.611 unit pendidikan/VET.
Anggaran tersebut dialokasikan kepada guru berupa gaji, tunjangan, TPG dan penghasilan tambahan (Tamil). Kesempatan ini telah dimanfaatkan oleh 1,4 juta guru. Sementara itu, 5.404 ruang kelas telah direnovasi untuk sekolah
Realisasi Dana Abadi Pendidikan mencapai Rp 15 triliun
Menyadari hal tersebut, Menteri Keuangan menegaskan komitmen pemerintah untuk terus berupaya memperkuat sumber daya manusia.