iaminkuwait.com, JAKARTA — Staf Ahli Deputi Komisioner Utama Direktorat Operasional Sumber Daya Manusia (SDM) Administrasi Jasa Keuangan (OJK), Anto Prabowo berhasil memperoleh gelar Doctor of Science pada Program Doktor Ilmu Ekonomi. Program Ilmu Pengetahuan Alam (PDIE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Anto Prabowo berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Kinerja Perbankan di Indonesia di Era Digitalisasi dan Perlindungan Konsumen dengan Pendekatan Structural Equation Modeling” di hadapan dewan penguji yang diketuai oleh Pj Rektor UNS, dr. Chatarina Muliana SH SE MH.
Dihadapan para Promotor dan Penguji, Anto Prabowo menyampaikan bahwa perlindungan konsumen semakin menguat sejak krisis tahun 2008, dan digitalisasi di sektor perbankan menjadi suatu keharusan. Keduanya berjalan beriringan sehingga peneliti tertarik untuk melihat dampak keduanya dan hubungannya dengan ukuran perusahaan serta dampak kedua variabel tersebut terhadap kinerja keuangan dan kinerja digital.
“Masih sangat terbatas penelitian untuk menganalisis dampak antara variabel-variabel tersebut. “Perbankan digital melalui ekosistem digital dan perlindungan konsumen merupakan dua isu strategis bagi industri perbankan dalam satu dekade terakhir,” ujarnya. “Namun sayangnya, kajian yang secara komprehensif mempertimbangkan hubungan antara perlindungan konsumen dan ekosistem masih sangat terbatas.”
Untuk itu, Anto Prabowo tertarik untuk menulis disertasi yang berjudul “Kinerja Perbankan di Indonesia di Era Digitalisasi dan Perlindungan Konsumen dengan Pendekatan Structural Equation Modeling”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dampak ukuran bank terhadap perlindungan konsumen dan ekosistem digital, serta dampaknya terhadap kinerja keuangan dan kinerja digital pada industri perbankan di Indonesia.
“Penelitian ini diharapkan dapat mengisi bayangan dan dampak yang kompleks secara teoritis dan empiris dari variabel-variabel penelitian, sehingga pertanyaan utama dari penelitian ini adalah “Apakah terdapat dampak antara ukuran perusahaan terhadap ekosistem perlindungan dan orkestrasi digital serta dampaknya terhadap keuangan dan pertunjukan digital, termasuk “dimungkinkan adanya hubungan dua arah antara dua pertunjukan,” kata Anto Prabowo.
Studi ini mengkaji dampak ukuran bank terhadap perlindungan konsumen dan ekosistem digital, serta dampaknya terhadap kinerja keuangan dan digital bank umum di Indonesia dengan menggunakan model persamaan struktural (SEM).
Penelitian empiris dengan pendekatan kuantitatif ini menghasilkan beberapa kesimpulan penting. Pertama, ukuran bank mempunyai pengaruh positif yang sangat kuat dan signifikan terhadap perlindungan konsumen dan ekosistem digital. Kedua, perlindungan konsumen tidak memberikan dampak positif atau negatif yang signifikan terhadap lingkungan ekosistem digital.
Ketiga, perlindungan konsumen berdampak positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan dan digital. Keempat, ekosistem ekosistem digital tidak memberikan dampak positif yang sangat kuat dan signifikan terhadap kinerja keuangan, namun ekosistem ekosistem digital memberikan dampak positif yang sangat kuat dan signifikan terhadap kinerja digital.
Kelima, kinerja keuangan mempunyai dampak positif yang sangat kecil dan tidak signifikan terhadap kinerja digital. Kinerja digital mempunyai pengaruh positif dan relatif besar terhadap kinerja keuangan, namun masih belum signifikan. Temuan keenam, ukuran bank mempunyai pengaruh positif tidak langsung yang signifikan secara statistik terhadap kinerja keuangan dan kinerja digital melalui variabel mediasi perlindungan konsumen dan ekosistem digital.
Di akhir sidang terbuka promosi doktor, ketua tim penguji, dr. Chatarina Muliana SH SE MH mengatakan Anto Prabowo dinyatakan lulus dengan predikat Honours dengan Indeks Kinerja Kumulatif (IPK) 3,81 dalam masa studi 3,3 tahun. “Anto Prabowo merupakan wisudawan PDIE FEB UNS yang ke-173,” ujarnya.
Ketua tim promosi, Prof. Dr Wimboh Santoso SE mengucapkan selamat kepada Anto Prabow atas selesainya studi doktoralnya. Prof. Wimboh berpesan untuk tidak berhenti belajar setelah menyelesaikan studi S3. “Tetap produktif, jangan pernah berhenti belajar,” ujarnya.