Peneliti IPB Serukan Keterlibatan Semua Pihak Jaga Populasi Lebah  

iaminkuwait.com, JAKARTA — Peneliti lebah IPB University Prof Damayanti Buchori mengingatkan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam melindungi populasi lebah, mengingat peran hewan tersebut dalam ekosistem, termasuk penyerbukan tumbuhan.

“Yang paling sederhana yang bisa kita lakukan sebenarnya adalah kita bisa menanam bunga, kita bisa menanam pohon, sehingga kita bisa menanam tanaman yang menjadi makanan lebah, karena lebah bisa hidup dimana saja tapi mereka membutuhkan makanan,” kata Profesor Damayanti. . Pekan Keanekaragaman Hayati 2024 diselenggarakan secara daring dari Jakarta pada Jumat (17/5/2024).

Masyarakat juga dapat berkontribusi dengan membantu pengawasan atau monitoring untuk menstabilkan populasi lebah di alam, dengan menggunakan utilitas yang ada sebagai salah satu caranya. Mengingat peran lebah dalam ekosistem, Damayanti mengatakan komitmen semua pihak diperlukan karena saat ini terjadi fenomena penurunan populasi lebah secara global yang dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Direktur Center for Transdisciplinary and Sustainable Science (CTSS) IPB University mengatakan, faktor yang mempengaruhi penurunan populasi lebah antara lain perubahan penggunaan lahan dan penggunaan pestisida yang mematikan lebah.

Padahal, lebah memiliki fungsi yang sangat penting dalam ekosistem, terutama penggunaannya sebagai penyerbuk utama terhadap 75 hingga 80 persen dari seluruh tanaman yang membutuhkan proses tersebut. Penurunan populasi lebih lanjut dapat menyebabkan kerusakan pada rantai makanan karena terhambatnya pertumbuhan tanaman, sehingga mempengaruhi makanan bagi hewan dan manusia.

Hal ini juga mulai terjadi di Indonesia, dimana tercatat 46 spesies lebah tak bersengat di seluruh nusantara. “Kami sudah lama melakukan survei di Indonesia, dan meski masih berupa kuesioner, kami menemukan 57 persen peternak lebah mengatakan populasi lebahnya juga menurun,” ujarnya dalam diskusi yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. KLHK). ) )

Meski belum mengetahui secara pasti penyebab fenomena ini di Indonesia, ia mengatakan kekurangan pakan lebah dan pestisida mungkin menjadi penyebab kejadian tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *