Pengalaman di Tokyo 2020 Jadi Pelajaran Fajar/Rian Persiapkan Diri Menuju Olimpiade Paris

iaminkuwait.com, JAKARTA — Pengalaman lawan dalam latihan sparring Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamulja dan Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan sangat penting jelang Olimpiade Tokyo 2020 bagi Fajar Alfian/Muhammad Ridan. bersemangat. Meski Fajar/Rian kini sudah menduduki jabatan puncak, keduanya sudah paham betul persiapan dan tantangan Olimpiade.

Fajar/Rian akan berlaga di ganda putra Olimpiade Paris 2024, setelah menyaksikan persiapan seniornya empat tahun lalu, mereka berdua tahu apa yang harus dilakukan.

“Kami sudah belajar dari situ, jadi sekarang setidaknya kami sudah punya gambaran seperti apa pemusatan latihan itu. Sepertinya tidak akan jauh berbeda, jadi kami lebih tahu bagaimana mengatur fokus kami, apalagi Olimpiade) sudah hampir tiba,” kata Ryan dalam keterangan resmi PBSI, Kamis (18/7/2024).

Para pebulu tangkis peserta Olimpiade Paris berlatih di Chambly, kota kecil sekitar 41 kilometer dari Paris, termasuk Fajar/Rian. Alhamdulillah semuanya dalam kondisi baik. Latihan berjalan dengan baik, kata Rian tentang sesi latihan selama empat hari.

“Di sini kita hanya harus menjaga performa dan fokus. Menu latihannya kurang lebih sama seperti di Jakarta, tapi di sini kita hanya harus menjaga, harus kita selesaikan,” kata Rian.

Sementara itu, Aryono Miranat, pelatih pasangan putra, menekankan pentingnya peran sparring dan pelatih dalam latihan ini. Kedua unsur ini sangat penting untuk pembelajaran Fajar/Rian dan sesuai dengan kebutuhan.

Tim sparring putra dan pelatih berperan penting dalam menyukseskan latihan Fajar/Rian di pemusatan latihan ini, kata Aryono.

Fikri, Bagas, dan Daniel saya datangkan untuk keperluan latihan Fajar/Rian. Fikri main ke depan, sedangkan Bagas dan Daniel kuat dalam bola belakang. Ini bagus untuk latihan bertahan. Pelatih Kandra (Vidjaya) dan Hendra (Setiawan. Selain itu) dari bisa berbagi pengalaman sebagai peraih medali emas olimpiade, keduanya juga siap turun lapangan untuk berlatih atau bermain,” kata Aryono.

Aryono menambahkan, Olimpiade adalah adu mental, sehingga konsentrasi adalah yang terpenting. Fajar/Rian diminta berpikir positif, optimis, dan tetap beriman. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *