iaminkuwait.com, JAKARTA — Analis komunikasi digital Universitas Indonesia (UI) Furman Kurniawan menekankan pentingnya Indonesia memperkuat kemitraan dengan perusahaan teknologi asing di bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM) digital.
Penting bagi Indonesia untuk mendapatkan investasi yang ditujukan pada sumber daya manusia, keterampilan pengetahuan, keterampilan pemrograman dan coding untuk kebutuhan perangkat, kata Furman seperti dilansir ANTARA, Rabu (17/4/2024).
Menurut perusahaan, melalui kemitraan di bidang pengembangan sumber daya manusia digital, transfer pengetahuan dapat mendorong Indonesia mengembangkan gadget berkualitas tinggi sendiri. Dengan jumlah penduduk yang begitu besar, Indonesia tidak hanya dijadikan sebagai pasar tetapi juga sebagai pelaku proses produksi sebagai pemasok lokal.
Oleh karena itu, Indonesia dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang melimpah untuk memperkuat kerja sama di bidang pengembangan sumber daya manusia guna memperkuat posisi kompetitif terhadap perusahaan teknologi global.
Selain itu, dari sektor manufaktur, perusahaan mendorong perusahaan teknologi untuk membangun pabrik di Indonesia guna meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) pada produknya sehingga menciptakan nilai tambah bagi Indonesia. “Selain lebih banyak menyerap tenaga kerja, produk-produk Indonesia yang digunakan juga buatan Indonesia sehingga menambah biaya,” kata Furman.
Sebelumnya pada Rabu (17/4/2024) pagi, Chief Executive Officer (CEO) Apple Tim Cook tiba di Istana Kepresidenan Jakarta untuk bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo. Cook membahas investasi perusahaan teknologi Amerika di Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Informatika Bodi Ari Setiadi menegaskan, investasi Apple sebagai perusahaan teknologi terbesar di Amerika Serikat dapat menjadikan Indonesia sebagai rantai pasokan global untuk produk tersebut.
Selain itu, menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasmita, Apple merupakan cara unik pemerintah dalam menciptakan TKDN untuk memberikan nilai tambah bagi negara. Oleh karena itu, kepentingan Indonesia tetap untuk menciptakan nilai tambah bagi Indonesia, kata Agus.