iaminkuwait.com, JAKARTA — Dosen dan mahasiswa Universitas Nusa Mandiri (UNM) menggelar kegiatan pendampingan masyarakat (CSM). Ini merupakan rangkaian kegiatan hibah Direktorat Riset, Teknologi, dan Pelayanan Sosial (DRTPM), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Dijen Diktiristek Kemendikbud) Republik Indonesia (RI) selaku pemberi dana tahun 2024 di bank sampah Melati Bersih RV 012 Atsiri Permai.
Kegiatan PkM ini dilaksanakan pada Minggu (09/08/2024) pukul 08:30 – 12:30 VIB di Aula Usvatun Hasanah Atsiri Permai, Jl Kenanga 6, Desa Ragajaya, Kecamatan Bojongede, Bogor. PkM kali ini bertajuk “Workshop Penggunaan Aplikasi Pengelolaan Bank Sampah dan Pelaporan Keuangan Berbasis Web” Melati Bersih Bank Sampah RV 012 Atsiri Permai.
Tim dosen Universitas Nusa Mandiri (UNM) yang melakukan kegiatan ini terdiri dari Frisma Handayana, Sri Rusiati dan Indah Purnamasari, serta mahasiswa yaitu Phoebe Farhan Nabila dan Natasia Anyani.
Frizma Handayana ketua kegiatan PkM menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya.
“Kami berharap dengan adanya aplikasi web Bank Sampah Atsiri Permai ini dapat bermanfaat dan bermanfaat dalam pencatatan dan pengelolaan bank sampah, serta penyusunan laporan keuangan bank sampah Atsiri Clean Atsiri Permai RV 012,” jelas Frizma dalam keterangannya. . . diterima, Rabu (18 September 2024).
Ia pun berharap seluruh ilmu yang diperoleh dapat diterapkan dan ditransfer kepada nasabah bank bekas dan masyarakat luas serta dilanjutkan sebagai persiapan berwirausaha.
Sementara itu, H.J.
“Kami juga akan mengimplementasikan web aplikasi Scrap Bank yang telah disediakan dan berharap para anggota dan pengurus dapat menularkan ilmu yang didapat kepada masyarakat sekitar,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut narasumber kegiatan Miftah dan tim menyampaikan bahwa di era digital seperti sekarang ini penting untuk menggunakan aplikasi web Bank Scrap.
“Dengan adanya aplikasi web bank bekas, Aciri Permai dapat memudahkan pencatatan, pengelolaan bank bekas, pelaporan kepada nasabah dan penyusunan laporan keuangan, tidak dilakukan secara manual dan lebih efisien serta meminimalisir kesalahan pencatatan,” tegasnya.
