Radar Sumut, JAKARTA — Pakar otomotif sekaligus akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) Janes Martinus Pasaribu mengatakan, tren positif penjualan kendaraan listrik pada kuartal I 2024 dimungkinkan karena peran pemerintah yang sangat baik dalam memberikan berbagai manfaat.
“Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik, seperti subsidi, keringanan pajak, dan pembangunan infrastruktur SPKLU. Lalu yang paling menarik, harga kendaraan listrik turun signifikan dalam beberapa tahun terakhir, kata Yanes Martinus Pasaribu kepada ANTARA, Kamis (18.04.2024).
Selain itu, peran merek China yang semakin banyak bermunculan di Indonesia juga menjadi pendorong pembelian kendaraan listrik di Indonesia. Tak hanya mewakili kendaraan, merek-merek tersebut juga berani menawarkan harga yang sangat terjangkau.
Dengan begitu, konsumen Indonesia semakin berani dan percaya diri menggunakan kendaraan listrik asal negara yang sebelumnya memiliki citra buruk di pasar lokal.
Tak hanya menawarkan desain, bekal teknologi, dan harga terjangkau, strategi meningkatkan kepercayaan konsumen Indonesia terhadap kendaraannya juga dipengaruhi oleh masa garansi yang bisa diperhatikan.
“Garansi yang jauh lebih berani dibandingkan kendaraan listrik non-China, hal ini meningkatkan persaingan dan mendorong inovasi, yang pada akhirnya menguntungkan konsumen kami dengan produk yang lebih baik dan harga yang lebih kompetitif,” jelasnya.
Meski pengalaman masa lalu tidak bisa dikesampingkan, nampaknya pabrikan Tiongkok sudah cukup belajar dari kesalahan yang mereka lakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Jadi, mereka bisa membalikkan keadaan dengan memperkenalkan produk-produk yang tidak bisa dianggap remeh oleh produsen yang ada di Tanah Air.
“Tampaknya ketersediaan layanan purna jual EV China yang terbukti lebih baik dan dapat diandalkan mulai membuahkan hasil dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk EV China secara keseluruhan,” ujarnya.
Jadi, tidak menutup kemungkinan penjualan kendaraan listrik akan mendominasi penjualan kendaraan baru di Tanah Air pada tahun-tahun mendatang dengan berbagai peran positif dari berbagai pihak.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melaporkan peningkatan sebanyak 18.301 unit atau 118,25 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat untuk pedagang grosir sebanyak 8.385 unit.
Dari data tersebut, kendaraan berteknologi baterai listrik sebanyak 5.023 unit mengalami peningkatan sebesar 27,44 persen, kendaraan hybrid berhasil mengalami peningkatan sekitar 13.261 unit atau meningkat sebesar 72,46 persen, dan 17 unit kendaraan hybrid plug-in meningkat sebesar 0,09 persen.