Peradangan pada Usia Muda Bisa Picu Penurunan Kognitif Ketika Usia Paruh Baya

iaminkuwait.com, JAKARTA — Para peneliti dari Universitas California-San Francisco menemukan hubungan antara peradangan pada orang dewasa muda dan penurunan kognitif di usia paruh baya. Hubungan ini sebelumnya terlihat pada orang dewasa yang lebih tua, namun sekarang meluas hingga masa dewasa awal, yang mengindikasikan adanya efek jangka panjang pada kesehatan otak.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neurology ini menunjukkan bahwa membiarkan peradangan berlanjut selama masa remaja sama saja dengan mengabaikan penggantian minyak secara rutin—yang mungkin tidak akan terjadi. Dampak buruknya masih terlihat, namun akan ada masalah besar di kemudian hari. “Kami mengetahui dari penelitian jangka panjang bahwa perubahan otak yang menyebabkan penyakit Alzheimer dan penyakit degeneratif lainnya dapat berkembang selama beberapa dekade,” kata penulis studi Amber Bahorik.

Para peneliti telah menemukan bahwa peradangan akibat obesitas dan merokok dapat memengaruhi memori dan kecepatan pemrosesan. Oleh karena itu, mengurangi peradangan melalui perubahan gaya hidup dapat mencegah penurunan kognitif. “Kebiasaan kesehatan dan gaya hidup di masa dewasa awal dapat berkontribusi terhadap kemampuan kognitif di usia paruh baya, yang mungkin mempengaruhi sifat penyakit di kemudian hari,” tambahnya dalam laporan Study Findings, Senin (8/7/2024).

Untuk mencapai kesimpulan ini, para peneliti menggunakan studi CARDIA, sebuah proyek jangka panjang yang dirancang untuk mengidentifikasi karakteristik orang dewasa muda yang menyebabkan kanker di kemudian hari. Mereka melibatkan 2.364 orang dewasa berusia 18 hingga 30 tahun pada awal penelitian. Pemantauan peradangan selama 18 tahun, dilanjutkan dengan tes psikologi 5 tahun kemudian. Tes psikologi dilakukan dengan jumlah peserta paling banyak 40 dan 50 orang

Pendekatan komprehensif ini memungkinkan para peneliti untuk melacak tingkat peradangan dari waktu ke waktu dan menghubungkannya dengan fungsi kognitif di kemudian hari, sehingga memberikan wawasan unik mengenai efek jangka panjang peradangan pada kesehatan otak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *