Perlukah Wanita Punya Me Time Ketika Sudah Jadi Ibu?

iaminkuwait.com, JAKARTA – Ketua Asosiasi Psikolog Rumah Sakit Indonesia (APRSI) Diane Kristiavarti berpesan kepada para ibu untuk meluangkan waktu untuk diri sendiri, yang menurutnya penting untuk menjaga kesehatan mental.

“Aku punya waktu atau waktu sendiri, tak perlu jauh-jauh, cukup di balkon atau teras rumah. Coba lihat ke langit sejenak dan hirup udara, hirup, lakukan sampai datang. Santai saja,” dia ungkapnya di Jakarta, Selasa (30/4/2024) dalam diskusi kelas tentang orang tua hebat yang diselenggarakan BKKBN secara daring.

Dijelaskannya, upaya meningkatkan kesehatan mental ibu dapat dimulai dengan manajemen stres, kemampuan menggunakan sumber daya secara efektif untuk mengatasi masalah. Misalnya, mengidentifikasi sumber stres dan menerapkan keterampilan pemecahan masalah terlepas dari aktivitas, ekonomi, atau hubungan dengan orang lain, misalnya dari pengalaman sebelumnya, ujarnya.

Selain itu, kata dia, para ibu sebaiknya menggunakan pengalaman masa lalu untuk mengembangkan keterampilan coping atau pemecahan masalah. “Contohnya dalam mengasuh anak, kalau di rumah ada dua anak dan sama-sama ngamuk, oh, saya atur dengan menyuruh salah satu anak duduk di kursi, lalu memeluk yang satu lagi dulu, lalu menenangkannya. turun, lalu lakukan lagi,” katanya.

Diane mengatakan, jika sang ibu sudah tenang, dia bisa memikirkan solusi selanjutnya. Ia juga menekankan pentingnya rehat sejenak dari aktivitas online, baik melalui internet maupun media sosial, meskipun membosankan.

“Jika bosan, disarankan untuk istirahat dari aktivitas online atau media sosial karena banyak sekali konten yang berbeda di media sosial, bisa membuat stres.

Ia juga berpesan kepada para ibu yang memiliki masalah kesehatan mental untuk segera menghubungi profesional, baik psikolog atau psikiater. Faktor yang mempengaruhi kesehatan jiwa ibu berasal dari aspek biopsikososial (biologis, psikologis, sosial). Dari aspek biologis seperti faktor genetik, aspek psikologis seperti pengalaman traumatis dan stres, aspek sosial seperti faktor lingkungan dan masalah ekonomi.

Menurutnya, kesehatan mental lebih dari sekedar tidak adanya gangguan jiwa. Menurut definisi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan mental adalah keadaan kesehatan mental yang memungkinkan seseorang mengatasi stres atau tekanan, menyadari kemampuannya, belajar dan bekerja dengan baik, serta memberikan kontribusi kepada masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *