Pertumbuhan Ekonomi AS Tumbuh 2,8 Persen di Kuartal II 2024, Ditopang Belanja Konsumen

iaminkuwait.com, JAKARTA – Perekonomian AS akan tumbuh dengan laju tahunan sebesar 2,8% pada kuartal II tahun 2024. Meskipun ada tekanan dari suku bunga yang terus tinggi, belanja konsumen dan dunia usaha mendorong pertumbuhan.

Departemen Perdagangan AS mengumumkan pada Kamis (25/7/2024) bahwa produk domestik bruto AS tumbuh sebesar 1,4% pada kuartal kedua tahun 2024 dari Januari hingga Maret.

Laporan PDB juga menunjukkan inflasi melambat namun masih di atas target Federal Reserve sebesar 2 persen. Tingkat inflasi pilihan bank sentral naik menjadi 2,6 persen per tahun pada kuartal kedua, turun dari 3,4 persen pada kuartal pertama tahun ini.

Tidak termasuk melemahnya harga pangan dan energi, inflasi PCE inti naik menjadi 2,9% dari 3,7% pada Januari-Maret 2024.

Angka-angka terbaru ini memperkuat keyakinan bahwa perekonomian AS berada di ambang ‘resesi ringan’ yang jarang terjadi. Artinya, suku bunga tinggi yang tiba-tiba yang dirancang oleh Federal Reserve akan mengendalikan inflasi tanpa membawa perekonomian ke dalam resesi.

Belanja konsumen, jantung perekonomian AS, dilaporkan mendorong ekspansi pada kuartal kedua. Jumlah ini akan meningkat sebesar 2,3% setiap tahunnya pada bulan April hingga Juni 2024 dan sebesar 1,5% pada bulan Januari-Maret. Belanja barang-barang seperti mobil dan peralatan rumah tangga naik 2,5 persen setelah turun 2,3 persen dalam tiga bulan pertama tahun ini.

Investasi bisnis meningkat pada kuartal ini, dengan investasi peralatan naik 11,6% dibandingkan tahun lalu. Ketika perusahaan meningkatkan persediaannya, pertumbuhan juga meningkat. Di sisi lain, pertumbuhan impor, yang tidak termasuk dalam PDB, menurunkan pertumbuhan sekitar 0,9 poin persentase dari bulan April hingga Juni.

Pejabat Federal Reserve mengatakan mereka siap untuk segera menurunkan suku bunga ketika inflasi mendekati target 2%, yang diperkirakan akan terjadi pada September 2024.

“The Fed akan diyakinkan oleh laporan PDB hari Kamis,” kata Kepala Ekonom Bank of America Bill Adams, menurut Associated Press.

Dia melanjutkan, dengan melambatnya inflasi, The Fed berpikir sudah waktunya menaikkan suku bunga.

Suku bunga lebih rendah…

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *