Perubahan Iklim Memengaruhi Rotasi Bumi dan Waktu

Radar Sumut, JAKARTA – Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Nature mengungkap dampak signifikan perubahan iklim terhadap siklus bumi, dan kemungkinan mengubah cara kita mengukur waktu. Para peneliti menemukan bahwa mencairnya lapisan es di kutub akibat pemanasan global telah memperlambat rotasi bumi, yang mempunyai implikasi penting bagi sistem waktu alam semesta.

Dilansir Business Today pada Jumat (5/4/2024), penelitian yang dipimpin ahli geofisika dari Scripps Institution of Oceanography di University of California San Diego, Duncan Agnew, menyoroti fenomena yang disebut “Second Negative Leap”. Para peneliti memperkirakan bahwa pada tahun 2029, pencatat waktu di dunia mungkin harus mengurangi satu detik dari jam kita untuk menyesuaikan diri dengan perubahan kecepatan rotasi bumi.

Perubahan rotasi bumi tidak hanya memengaruhi cara kita mengukur waktu, namun juga menimbulkan tantangan bagi sistem jam jaringan komputer. Mencairnya es di kutub menyebabkan redistribusi massa bumi, dan peningkatan massa di sekitar ekuator mempengaruhi kecepatan sudut dan rotasi planet.

Menanggapi hasil tersebut, profesor geografi MIT, Thomas Herring, menjelaskan bahwa pencairan es mengubah distribusi massa cair di planet sehingga menyebabkan perubahan terukur pada sirkulasi bumi. Studi ini menyoroti sifat perubahan yang tidak biasa, dan menegaskan dampak signifikan perubahan yang disebabkan oleh manusia terhadap siklus bumi.

Perubahan orbit bumi merupakan sesuatu yang terjadi secara alami selama jutaan tahun. Bukti sejarah menunjukkan bahwa hari yang lebih pendek, dengan durasi 23,5 jam, terjadi sekitar 70 juta tahun yang lalu, sebagaimana dibuktikan oleh penelitian di bidang Paleoceanography dan Paleoclimatology.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *